LABVIRAL.COM - Salah satu masalah yang kerap timbul pada mobil adalah setir yang berat untuk dikemudikan. Hal ini tentu sangat mengganggu bagi kenyamanan.
Sebelum masalah tersebut menghantui mobil, ada baiknya lakukan lima langkah di bawah ini.
Baca Juga: 5 Setir Mobil Dunia Ini Super Nyeleneh, Ada yang Seperti Melayang!
1. Cek tekanan angin
Langkah pertama yang dilakukan agar setir tidak menjadi berat adalah selalu cek tekanan ban. Hal ini karena, jika ban kempes bisa berpengaruh pada beratnya setir.
Meskipun letaknya cukup jauh dari setir, ternyata ban ini masih dalam satu sistem kemudi. Jika ban kempis, makan akan menghambat kinerja kemudi dan setir akan berat.
Pastikan tekanan ban tidak terlalu kempis dan juga tidak terlalu keras, sebab akan memengaruhi kesehatan ban.
Selalu periksa tekanan angin sesuai dengan rekomendasi dan spesifikasi ban. Sebisa mungkin cek menggunakan alat ukur yang kini banyak dijual di pasaran.
Baca Juga: Ketahui Jenis-jenis Ukuran Setir Mobil dan Perbedaannya
2. Cek posisi ban
Setiap roda mobil memiliki posisi yang dikenal sebagai wheel alignment. Posisi tersebut salah satunya adalah sudut chamber.
Sudut ini merupakan posisi dimana bagian bawah roda akan lebih keluar daripada bagian atas. Posisi ini juga berpengaruh pada setir.
Jika pengaturan posisi ini sudah tepat, maka kemudi akan terasa lebih ringan. Sebaliknya jika posisinya tidak tepat, juga akan memengaruhi beratnya.
Untuk mengetahui posisi ban apakah sudah tepat atau belum, perlu pengecekan lebih lanjut di bengkel menggunakan alat khusus. Sebisa mungkin selalu cek posisi roda ini ya, bro.
Baca Juga: Apa yang Didapatkan Saat Kursus Setir Mobil Untuk Pemula?
3. Cek oli power steering
Langkah selanjutnya adalah periksa oli power steering. Pastikan jika oli masih ada dan dalam kondisi prima atau bermasalah.
Seperti diketahui, power steering menggunakan prinsip hidrolik dan pastinya membutuhkan pelumas agar komponen bisa berfungsi dengan baik.
Selain memeriksa ketersediaan oli, pengemudi juga harus memastikan jika oli dalam keadaan bagus dan masih bisa digunakan.
Apabila sudah terlalu berwarna hitam, maka segera ganti. Tapi, jika masih cukup bagus, cukup periksa volumenya, dan lakukan pengisian jika kurang. Oli power steering umumnya diganti setiap menempuh jarak hingga 30.000 Km.
Baca Juga: Mengunci Setir Mobil, Aman atau Berbahaya?
4. Cek rack steering
Bagian lain yang harus diperhatikan adalah rack steering. Sebab bagian ini yang berfungsi untuk menstabilkan kemudi pada mobil.
Umumnya semakin tua umur mobil, akan membuat kondisi rack rusak dan aus. Apabila sudah mengalami kerusakan pada bagian ini, bisa membuat setir berat.
Segera bawa mobil ke bengkel jika rack kemudi sudah mengalami aus atau longgar. Usahakan tidak menggeber mobil terlalu kencang jika rack rusak.
Baca Juga: Bikin Nggak Nyaman, Ini Lho Penyebab Setir Mobil Jadi Berat
5. Cek V belt
Bagian terakhir yang perlu dicek adalah V belt. Sebab bagian ini yang berfungsi menghubungkan altenator, kompresor AC dan pompa power steering.
Jika belt ini putus atau mengalami kerusakan, setir akan terasa berat karena pompa oli di dalam setir akan terganggu.
Masalah yang umum dialami belt ini adalah longgar, karena biasanya terbuat dari bahan karet dan sudah terlalu lama dipakai. Selain itu, ceceran oli juga dapat membuatnya longgar.
Jika belt ini sudah dirasa longgar atau bahkan rusak, segera ganti di bengkel terdekat, sebab jika tidak segera ditangi bisa berakibat fatal.***