Walkman, Pemutar Musik Legendaris yang Merevolusi Cara Orang Mendengarkan Musik

Yusuf Tirtayasa
Senin 29 Mei 2023, 21:25 WIB
Ilustrasi walkman (Sumber : freepik.com)

Ilustrasi walkman (Sumber : freepik.com)

LABVIRAL.COM - Iqbaal Ramadhan, artis Gen Z nampak tengah berbaring di kasurnya saat jari-jarinya menekan tuts-tuts pada badan Walkman Sony WM-FX199.

Entah musik apa yang sedang diputar, tapi nampaknya ia sangat akrab dengan cara kerja pemutar musik kaset pita radio portabel yang hits saat ia berusia sekitar 5 tahun itu. 

Eks personel Coboy Junior yang tengah menikmati lagu menggunakan walkman tersebut tampil dalam bumper program terbaru Youtube Vindes bertajuk “Iqbaal”. Program tersebut sepertinya memang dirancang untuk membahas perihal musik, film dan hal-hal yang berkaitan dengan era 90-an. 

Bagi generasi milenial ke bawah, walkman terlihat sebagai harta karun yang membangkitkan memori masa lalu. Namun, bagi Gen Z dan Generasi Alpha, piranti itu akan tampak aneh di tengah perangkat-perangkat canggih yang serba digital dan touchless seperti iPod. 

Walkman merupakan alat pemutar musik berbasis kaset pita yang dipopulerkan raksasa teknologi Jepang, Sony. Kemunculannya berasal dari hobi Masaru Ibuka, co-founder Sony yang senang menikmati musik dalam penerbangan yang panjang untuk keperluan bisnis. 

Baca Juga: Sony Luncurkan Walkman yang Mirip Smartphone, Bisa Tampung 8 Ribu Lagu

Pada mulanya, Ibuka membawa perekam kaset TC-D5 demi menikmati musik sepanjang penerbangan. Namun, TC-D5 yang dibuat Sony bagi kalangan profesional cukup besar untuk ditenteng kemana-mana.  

Masaru lantas meminta wakil presiden eksekutif Norio Ohga untuk merancang versi stereo khusus yang entang dibawa kemana-mana. Dengan menyederhanakan fitur dan desai TC-D5, Sony pada 1979 akhirnya behasil merilis walkman personal TPS-L2. 

Unit TPS-L2 berwarna biru dan perak terbuat dari logam. Pemutar kaset portabel itu memiliki dua buah lubang jack 3,5 mm untuk menghubungkannya pada headphone/earphone yang dibandrol ¥33.000 (sekitar Rp3,5 juta saat ini ) pada penjualan perdana 1 Juli 1979. 

Selepas itu, Sony terus memproduksi walkman dalam berbagai versi yang menunjang “jati diri” dalam berbagai tema. Misalnya menelurkan perangkat yang semakin ringan dan compact WM-2 (1981), menggunakan baterai isi ulang seperti "permen karet" dan juga mengakomodasi baterai AA WM-101 (1985) waklman bertema sports, berjuluk “Yellow Monster” WM-B52 (1988). 

Walkman perlahan mengubah prioritas orang-orang dari sekadar “alat” menjadi “gaya hidup”. Bahkan “walkman” yang di Amerika dikenal sebagai Sound-about atau Freestyle di Australia dan Swedia, serta Stowaway di Inggris menjadi kata generik untuk menyebut “alat pemutar musik portabel”. 

Sebelum Walkman, hampir semua perangkat dirancang digunakan dalam kondisi diam atau sedang tidak berjalan. Headphone yang dibuat sebelum Walkman sangat berat, tetapi Sony berhasil memproduksi satu set ringan yang beratnya hanya 45 gram. 

Walkman merevolusi cara manusia mendengarkan musik. Alat ini memungkinkan orang untuk menyusun soundtrack-nya sendiri sebagai pendamping aktivitas sehari-hari dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. 

Walkman adalah yang pertama dari deretan panjang sejarah pemutar audio portabel. Tanpanya perangkat legendaris ini, kita mungkin tidak akan punya benda-benda yang sama seperti iPod dan pemutar MP3 seperti sekarang.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini