Sebenarnya bermain game bagi anak sah-sah saja. Asal disesuaikan dengan usia dan permainannya.
Bahkan banyak game yang malah bisa memacu kreativitas dan imajinasi positif.
Tapi, khusus game RP, orangtua memang patut memperhatikan.
Hal ini seperti disampaikan psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ.
Ia menjelaskan pada dasarnya, anak bermain roleplay dengan orang asing di media sosial lantaran ingin mendapatkan perlakuan tertentu, yang mungkin tidak pernah ia dapatkan di dunia nyata. Misalnya komunikasi yang baik, kehangatan, serta apresiasi, atau penghargaan dari orang terdekat.
"Ketika dia roleplay, ada kenyamanan, 'ternyata senang ya aku jadi peran ini'. Itu di otaknya akan keluar hormon dopamine yang bikin kenyamanan bagi dia," jelas dr Lahargo dikutip dari detik, Selasa (20/6/2023).
Perasaan nyaman itu ternyata memiliki efek negatif. Ada kemungkinan akan kecanduan atau terus-menerus memainkan permainan tersebut di media sosial.
Selain itu, dalam permainan roleplay di dunia maya, besar risiko anak berinteraksi dengan orang asing menggunakan akun TikTok.
Kondisi ini bisa memicu terjadinya aksi pelecehan seksual dan kekerasan verbal. Lebih fatal, pengalaman ini bisa tersimpan di alam bawah sadar anak dan memicu trauma.