LABVIRAL.COM - Presiden Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi, Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi, mengeluarkan pernyataan kepada Saudi Press Agency baru-baru ini tentang penggunaan teknologi canggih termasuk artificial intelligence (AI) oleh Kerajaan selama ibadah haji tahun ini.
"Upaya ini didasarkan pada peran SDAIA sebagai referensi nasional dalam semua aspek data dan kecerdasan buatan untuk memastikan bahwa negara ini menjadi pemimpin dalam ekonomi berbasis data dan kecerdasan buatan,” ujar Al-Ghamdi dilansir Arabnews, Senin (26/6/2023).
Dia menambahkan bahwa otoritas tersebut berusaha setiap tahun untuk memastikan "pemberdayaan digital entitas pemerintah yang bekerja dalam (mendukung) haji" dan untuk membantu mereka dalam melaksanakan tugas.
Badan Kepresidenan Umum untuk Urusan Masjid Nabawi telah secara signifikan meningkatkan upayanya selama musim haji tahun ini, demikian diumumkan, dengan fokus khusus pada pemberian panduan dan edukasi kepada pengunjung dalam berbagai bahasa.
Baca Juga: YouTube Kembangkan Fitur Dubbing Berbasis Teknologi AI, Begini Fungsinya
Lebih dari 30 penerjemah yang mahir dalam berbagai bahasa telah dipekerjakan untuk mengedukasi dan membantu para jamaah. Para penerjemah akan tersedia di lokasi, tetapi juga melalui internet atau telepon.
Pihak berwenang Arab Saudi juga telah menggunakan papan penunjuk arah multibahasa untuk memandu jamaah selama perjalanan haji mereka.
Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan di Makkah, yang diwakili oleh Sekretariat Umum Program Penjaga Dua Masjid Suci untuk Ziarah Haji dan Umrah, mengumumkan kedatangan kelompok pertama jamaah Palestina yang ikut serta dalam program tahun ini pada Sabtu.
Hal itu menyusul arahan Raja Salman bahwa Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bagi 1.000 jamaah Palestina. Kelompok tersebut terdiri dari 329 orang yang terdiri dari keluarga para syuhada, korban luka-luka, dan tahanan.***