LABVIRAL.COM - Saat membeli sebuah barang atau makanan di supermarket pasti kalian akan menjumpai barcode atau kode batang yang merupakan garis hitam dan putih yang berfungsi untuk mengidentifikasi informasi barang.
Informasi-informasi yang terdapat di dalam sebuah barcode ini meliputi nama barang, harga, perusahaan yang memproduksi barang tersebut hingga kode produksinya. Agar deretan garis yang berwarna hitam dan putih ini dapat terbaca oleh komputer secara digital, maka garis tersebut harus memiliki rumus tersendiri.
Sebagai informasi, barcode pertama kali diciptakan oleh dua orang mahasiswa dari Universitas Drexel. Dua mahasiswa itu bernama Bernard Silver dan Norman J Woodland, yang tertarik untuk membereskan masalah yang kerap dihadapi oleh industri supermarket, sistem manajemen inventaris dan check-out.
Seiring dengan perkembangannya, barcode mempunyai beberapa jenis, yaitu barcode untuk keperluan produksi dan retail dan barcode untuk keperluan non-retail serta barcode yang belum dikenal masyarakat luas.
Nah untuk saat ini, barcode juga bisa dibuat dengan mudah. Bahkan, kalian bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan ponsel atau aplikasi pihak ketiga yang sudah tersedia di toko-toko aplikasi online.
Bagi kalian yang penasaran bagaimana cara membuat barcode sendiri, kalian bisa ikuti langkah-langkah yang Labviral.com berikan berikut ini.
Cara membuat barcode sendiri
Untuk membuat barcode sendiri, setidaknya ada tiga cara yang bisa kamu pilih. Cara tersebut bisa dilakukan menggunakan aplikasi HP, browser di laptop ataupun HP. Pembuatan barcode ini bisa kamu lakukan secara gratis dan ada juga yang dikenakan biaya.
1. Cara membuat Barcode GS1
GS1 adalah salah satu penyedia barcode secara global. Di Indonesia, kamu bisa mengaksesnya di gs1id.org. Barcode dari GS1 tidak mungkin sama dengan produk lain karena menggunakan data terpusat.
Perusahaan harus terdaftar terlebih dahulu di GS1. Ada biaya yang dikenakan untuk menggunakan fasilitas ini. Baru kemudian perusahaan dapat menggunakan fasilitas barcode. Caranya adalah sebagai berikut:
- Daftar keanggotaan GS1 dengan mengisi formulir yang dapat diunduh di gs1id.org.
- Yang harus disiapkan antara lain fotokopi SIUP, KTP, akta pendirian perusahaan, hingga sertifikat halal.
- Kirimkan hardcopy formulir pendaftaran ke GS1 Indonesia.
- Setelah dokumen terverifikasi, kamu harus melakukan pembayaran keanggotaan.
- Kamu akan mendapatkan username dan password untuk login ke gs1id.org.
- Kamu sudah bisa mengajukan nomor barcode.
2. Cara membuat Barcode menggunakan Aplikasi
Cara selanjutnya adalah menggunakan aplikasi untuk HP Android maupun iPhone. Ada banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan secara gratis, misalnya Barcode Generator dan Barcode Creator. Cara penggunaannya hampir sama, yakni sebagai berikut:
- Unduh aplikasi pembuat barcode di Google Play Store atau App Store.
- Buka aplikasi dan masuk ke generator
- Pilih jenis kode sesuai jenis usaha kamu. Kamu bisa coba menggunakan UPC atau Code 128.
- Pilih juga resolusi, warna background, dan warna tulisan.
- Masukkan kode yang sudah kamu buat, bisa terdiri dari gabungan angka dan huruf
- Lalu simpan barcode tersebut.
3. Cara membuat Barcode menggunakan Browser
Jika tak mau repot mengunduh aplikasi, kamu bisa menggunakan browser di HP maupun laptop. Ada banyak situs barcode generator, misalnya barcode-generator.org. Caranya adalah sebagai berikut.
- Buka barcode-generator.org di browser.
- Ganti pilihan QR Code dengan jenis barcode lain. Kamu bisa coba Code 128.
- Masukkan kode barang yang sudah kamu tentukan.
- Pilih 'Create Barcode'
- Pilih resolusi dan jenis file, kemudian 'Download'
Cara Pengkodean Barcode
Ketika membuat barcode, kamu diminta memasukkan kode nomor atau kombinasi nomor dan angka. Nah, kode ini tidak boleh asal tulis, melainkan harus berisi identitas barang.
Berikut ini adalah contoh pengkodean produk pakaian. Kode paling tidak terdiri dari tiga hal, yaitu jenis, subjenis, dan nama barang.
1. Jenis Barang
Jenis barang ini contohnya pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak. Misalnya seperti ini:
- 1 adalah kode untuk pakaian pria
- 2 adalah kode untuk pakaian wanita
- 3 adalah kode untuk pakaian anak
2. Sub Jenis Barang
Subjenis ini contohnya kaos, kaos berkerah, kemeja, rok, celana pendek, celana panjang. Misalnya seperti ini:
- 01 kode untuk kaos
- 02 kode untuk kaos berkerah
- 03 kode untuk kemeja
- 04 kode untuk rok
- 05 kode untuk celana pendek
- 06 kode untuk celana panjang
3. Nama Merek
Nama merek bisa dibagi berdasarkan kelompok abjad, misalnya seperti ini:
- 0001-0050 kode untuk merek yang diawali huruf A
- 0051-0100 kode untuk merek yang diawali huruf B
Pertama, data-data ini harus kamu susun ke dalam file Excel agar lebih mudah. Setelah selesai memasukkan data, kamu tinggal menyusunnya menjadi sebuah kode angka.
Misalnya produk celana panjang pria merek Bejo, bisa dibuat kode 1060052. Kode ini nantinya dimasukkan ke dalam barcode generator sesuai cara yang telah kita bahas sebelumnya.***