Ini Kekurangan dan Kelebihan Merk Hape Infinix, Cermat Sebelum Membeli ya Guys!

Andi Syafriadi
Kamis 20 Juli 2023, 22:29 WIB
Illustrasi Hape Infinix (GadgeTech)

Illustrasi Hape Infinix (GadgeTech)

LABVIRAL.COM- Infinix Mobile merupakan salah satu brand smartphone yang berbasis di Hong Kong dan didirikan pada tahun 2013 oleh Transsion Holdings. Kendati berdiri pada 2013, ponsel-ponsel Infinix baru menjajali pasar Indonesia pada tahun 2015.

Pertumbuhan merk Infinix bisa dibilang sangat cepat. Ini berkat konsistensi Infinix untuk selalu memberikan inovasi dan spesifikasi gahar di hampir semua smartphone-nya.

Sejauh ini, produk-produk ponsel pintar dari Infinix sudah tersedia di 60 negara. Sejumlah wilayah yang memberikan respon positif terhadap kehadiran Infinix adalah Nigeria, Timur Tengah, dan Asia. Amerika Serikat juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh Infinix.

Baca Juga: Aktris Menikah dengan Orang Turki, Begini Nasibnya Sekarang

Anda bisa memandang Infinix sebagai brand pesaing bagi Xiaomi (tepatnya Redmi) dan realme sebagai merk yang senantiasa hadirkan ponsel terjangkau dengan kualitas di atas rata-rata.

Lantas, apa sajakah hal-hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan bagi brand Infinix tersebut? Simak poin-poin berikut ini.

Kelebihan Infinix

Ada sejumlah alasan tertentu yang membuat Infinix tetap eksis di Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah poin-poin kelebihannya.

1. Banyak Menghadirkan Ponsel Rp1 Jutaan Berkualitas

Salah satu hal yang menjadikan Infinix sebagai brand yang layak diapresiasi adalah kemampuannya menghadirkan ponsel berkualitas di rentang harga terjangkau. Di saat brand lain hanya berikan spesifikasi sederhana pada kelas harga entry-level, Infinix sungguh go extra mile untuk berikan fitur fantastis.

Contohnya seperti Infinix Smart 6 di harga Rp1.249.000 yang menghadirkan fitur bersaing, seperti sensor sidik jari di belakang dan face unlock, baterai super besar 5.000 mAh, desain desain bodi dengan material antibakteri.

HP Infinix adalah opsi yang layak dipertimbangkan jika mencari HP sangat terjangkau namun sudah tawarkan sensor sidik jari. Pasalnya, jarang HP di harga segini yang memiliki fitur keamanan tersebut.

Baca Juga: Kronologi Melly Goeslaw Somasi Penjual Obat Pelangsing Online, Catut Nama, Foto dan Videonya untuk Promosi

HP Rp1 jutaan lain yang begitu menarik untuk dijajal adalah Infinix Hot 30. Di harga Rp1,8 juta, ia sudah bawakan kamera depan punch hole, NFC, sensor sidik jari di samping, juga stereo speaker.

Ini artinya, Infinix akan selalu menjadi salah satu brand yang muncul di benak masyarakat ketika membutuhkan HP murah berkualitas bagus. Baik itu untuk anak-anak yang baru mengenal teknologi maupun lansia yang butuh fungsionalitas sebuah smartphone, Infinix akan berikan hal lebih dibanding brand lain.

2. Umumnya Memiliki Layar Berukuran Besar

Jika mengategorikan brand berdasarkan kecenderungannya meluncurkan ponsel berkualitas di harga yang terjangkau, maka nama-nama yang muncul di benak kita adalah Xiaomi, realme, Infinix.

Jadi, Infinix bukanlah satu-satunya yang suguhkan value for money yang baik. Namun di antara ketiganya, memang hanya Infinix lah yang paling rajin keluarkan produk dengan ukuran layar begitu lebar, terutama pada seri Infinix Note.

Berkaca pada Infinix Note 7, 8, 9, dan 10, Anda akan menemukan ukuran layar mencapai 6,95 inci pada panel IPS LCD. Lantas, hal ini menjadikan Infinix sebagai brand unik yang mengeluarkan produk phablet, yakni gabungan dari kata smartphone dan tablet lantaran punya ukuran layar super besar.

Baca Juga: Lakukan 12 Cara ini agar Ikan Cupang Menjadi Ganas, Sehat dan Lincah. Dijamin Tidak Akan Kalah

Tren untuk mengeluarkan layar besar ini sayangnya "redup" pada Infinix Note 11. Seja seri Infinix Note 11, Infinix mulai memunculkan panel AMOLED di rentang harga Rp2 jutaan alih-alih ukuran layar yang lebar. Namun tetap saja, Infinix Note 11 dan 12 nyatanya masih tawarkan layar AMOLED dengan ukuran 6,7 inci pada resolusi Full HD+,

Meski tidak semengagumkan beberapa pendahulunya, ukuran 6,7 inci masih tergolong besar di kala sejumlah ponsel pesaingnya tak jarang hanya menghadirkan layar 6,5 inci.

3. Salah Satu Brand dengan Overall Quality Terbaik di Semua Segmen

Apabila kita melihat smartphone dari merk tertentu, seringkali mereka memiliki fokus utama di satu sisi namun mengorbankan sisi lain.

Seperti ponsel OPPO di harga Rp2 jutaan yang umumnya mengutamakan sisi kamera tapi punya performa seadanya. Atau Samsung yang memiliki sisi trustworthiness sebagai daya tarik utamanya, namun hadirkan kelemahan dari sisi price to performance.

Infinix tergolong salah satu brand yang menawarkan keunggulan di semua sisi. Beberapa ponsel buatan mereka untuk kelas menengah dan entry-level, seringkali suguhkan spesifikasi dan fitur menarik.

Baca Juga: 10 Tips dan Cara Merawat Ikan Cupang agar Tumbuh Cepat dan Berwarna Bagus

Spesifikasi HP tersebut memenuhi segala aspek yang dibutuhkan pengguna. Dan menariknya lagi, Infinix selalu lakukan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar. Ini terlihat dari munculnya varian-varian unik yang ditandai dengan penamaan yang lain dari biasanya.

4. Memiliki Layanan After Sales yang Baik Berkat Carlcare Service Center

Infinix berhasil meningkatkan kualitas layanan purna jual atau yang biasa disebut dengan after sales, dengan mengandalkan layanan purna jual Carlcare Service Center.

Ini merupakan layanan after sales resmi untuk brand Infinix. Layanan ini sudah tersedia di lebih dari 120 titik lokasi, tersebar di seluruh penjuru Indonesia mulai dari Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.

Pemilik Infinix juga tidak perlu melakukan effort lebih untuk menghubungi layanan ini, cukup dengan membuka situs resmi carlcare.com atau membuka aplikasi CarlCare yang tersedia di smartphone Infinix.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Muharram Menurut Hadis Nabi Muhammad

Untuk mendapatkan pelayanan premium, tersedia juga Carlcare Flagship Service Center yang tersedia di ITC Kuningan di Jakarta. Di sini, Anda dapat merasakan perbaikan kilat (hanya 1 jam) untuk perbaikan yang mudah, dan durasi hingga maksimal 72 jam untuk perbaikan kompleks.

5. Suka Berikan Fitur-Fitur "Kejutan"

Brand Infinix termasuk dalam salah satu produsen yang berikan kejutan-kejutan unik di setiap produknya. Ini terjadi karena sebagian ponselnya menghadirkan fitur yang jarang dimiliki oleh ponsel pesaingnya.

Misalnya saja seperti Infinix Zero X Pro. HP ini hanya memiliki banderol harga mulai dari Rp4 jutaan, tapi sudah membawakan kamera utama 108 MP yang dilengkapi OIS dan juga lensa periskop telefoto Moonshot Camera untuk mengambil foto pemandangan bulan di malam hari.

Padahal, umumnya lensa periskop telefoto baru bisa ditemukan pada ponsel seharga Rp7 jutaan atau bahkan Rp10 jutaan ke atas.

Baca Juga: 7 Pengumuman Lucu yang Cocok Dibaca Pas Lagi Capek-capeknya, Auto Ngakak

6. Fitur Kamera Melimpah

HP Infinix umumnya punya resolusi kamera yang tinggi, terlebih untuk keluaran 2023 ke atas. Salah satu yang terakhir dirilis misalnya Infinix Hot 30 dengan kamera 50 MP di harga Rp1 jutaan. Kendati harganya terjangkau, ia dibekali dengan kamera Quad LED Flash di belakangnya.

Selain itu, HP infinix juga umumnya mendukung fitur perekaman video yang lebih tinggi dari mayoritas ponsel lain. Tidak hanya dukung 1080p, Infinix Hot 30 juga bisa rekam pada resolusi 2K (1440p) di 30 FPS. Resolusi perekaman video ini bisa membuat hasil video lebih tajam dan lebih siap untuk diedit.

Baik itu quad LED Flash maupun perekaman 2K, kedua fitur ini terbilang unik dan jarang dimiliki di industri smartphone. Terlebih pada kelas harga entry-level. Ditambah lagi, Infinix menyuguhkan fitur mode "film" dengan beragam preset berestetika tinggi, seperti sport, vintage, party, motion, performance, dan super star.

Baca Juga: Modifikasi Simpel Tampilan Honda Beat Karburator, Tidak Perlu Biaya Mahal Biar Terlihat Ganteng

Di kala aktivitas kreasi konten sedang booming, fitur-fitur ini pastinya akan sangat dibutuhkan. Setidaknya walau hanya tawarkan mode 60 FPS di segelintir HP saja, Infinix tetap berusaha mengikuti tren dan meresponsnya dengan fitur relevan.

Kekurangan Infinix

Terlepas dari beberapa kelebihannya, rupanya Infinix juga tidak luput dari serangkaian kekurangan yang membuatnya kalah saing.

1. Branding yang Kurang Kuat untuk Orang Awam

Siapapun tentu mengetahui bahwa sejumlah ponsel Infinix sebenarnya memiliki fitur yang seringkali di atas para pesaingnya. Namun, ini tetap saja tidak merubah persepsi masyarakat awam bahwa nama "Infinix" ini bukan brand yang bisa dipercaya.

Jika misalnya kita menanyakan orang awam untuk mengganti ponsel lamanya dengan yang baru, brand-brand yang langsung bermunculan di benak mereka bukanlah Infinix, melainkan Samsung atau iPhone.

Mentok-mentok, mereka akan lebih open-minded untuk memilih brand Xiaomi atau realme ketimbang Infinix apabila terpentok budget. Tampaknya, Infinix belum dapat merebut posisi Xiaomi sebagai brand dengan value for money terbaik di kala awal-awal memasuki pasar Indonesia.

Baca Juga: Ramai Soal Isi Pesan Virtex di WA yang Bikin HP Terganggu, Apa Itu?

Sehingga, alih-alih memberikan kesan pertama sebagai HP murah berkualitas, kesan yang ditinggalkan adalah "murah". Padahal, seiring berkembangnya waktu, Infinix senantiasa berikan peningkatan pada kualitas sembari tetap mempertahankan harganya yang terjangkau.

Infinix juga condong lebih gencar dalam memasarkan produknya secara online, tapi kurang memerhatikan aspek offline marketing-nya. Hingga saat ini pun brand awareness terhadap merk Infinix masih terasa kurang jika dibandingkan brand besar di luar sana.

2. Fitur-Fitur yang Kadang Terkesan Gimik

Jika melihat dari spesifikasi ponsel-ponsel Infinix di atas kertas, mereka tampak memiliki fitur yang berkualitas. Hanya saja, beberapa spesifikasinya tampak seperti gimmick lantaran tidak sesuai dengan ekspektasi penggunanya.

Misalnya saja, mereka kala itu mengeluarkan ponsel dengan ukuran layar hampir menyerupai tablet yakni 6,95 inci (Infinix Note 7 dan 8), namun dengan resolusi HD+ yang alhasil justru membuat ketajaman layarnya tidak begitu baik.

Lalu kemudian ada Infinix Zero X Pro. HP ini suguhkan panel layar AMOLED namun ternyata memiliki akurasi warna yang mengecewakan serta tidak memiliki mode warna tertentu seperti beberapa ponsel AMOLED pesaingnya.

Baca Juga: 30 Twibbon Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 H Lengkap dengan Ucapan Hari Raya, Download Gratis Langsung Pasang di Medsos Sekarang

Bahkan, sertifikasi DRM-nya hanya Widevine L3 yang membuatnya tidak eligibel terhadap resolusi Full HD di Netflix.

Selanjutnya adalah Infinix Zero 8 yang hadirkan layar IPS LCD 6,85 inci dengan refresh rate 90 Hz. Saat awal perilisannya kala itu, fitur refresh rate tinggi baru menjadi tren yang unik.

Namun, penilaian dari justru menunjukkan bahwa layar memiliki pixel response time yang lambat, memberikan pengalaman visual yang jauh dari kata memuaskan.

Bahkan jika menilik Infinix Note 12, ia memiliki konfigurasi Triple Camera yang salah satunya merupakan sensor QVGA. Umumnya, sensor QVGA ini hanya sekadar ada untuk menambah jumlah kamera tanpa berikan fungsi sama sekali pada pengalaman fotografi. Biasanya hal ini hanya ditemukan pada ponsel 1 jutaan, itupun dari brand-brand lokal seperti Luna dan Advan.

Seringkali, ponsel-ponsel Infinix tampak menggiurkan jika dilihat dari spesifikasinya. Namun, kualitasnya perlu dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan apakah mereka berikan pengalaman pengguna yang nyaman atau tidak. Sehingga beberapa fitur yang dijanjikan malah jadi terkesan gimik untuk sekadar menarik minat orang untuk membeli.

3. Build Quality yang Kurang Solid

Jika menilik pada pendapat salah satu pengguna Infinix yang dilansir dari forum Quora, disebutkan bahwa banyak permasalah yang timbul pada Infinix Hot 8 setelah satu tahun pemakaian.

Disebutkan pula bahwa Infinix Hot 12 memiliki permasalahan software yang begitu lamban dengan aplikasi yang sering mengalami background kill terlepas menggunakan RAM besar 6 GB. Layar smartphone juga seringkali alami kendala pada sensor sentuh ketika menggunakan proteksi layar.

Baca Juga: Alasan Raffi Ahmad Gak Ganti Casing HP Jadi Omongan, Coba Tebak Apa?

Antarmuka sistem operasi XOS milik Infinix juga memiliki bloatware yang cukup banyak dengan iklan-iklan yang cukup intrusif. Begitu pun dengan permasalahan charging port yang terkadang tidak mau mengecas sama sekali dan mengharuskan untuk diganti oleh layanan service center.

Perihal masalah build quality, Infinix tidak begitu membuat konsumen yakin dan percaya akan ketahanannya, dan konsumen akan lebih condong ke seri Redmi untuk hal ini.

Selain Redmi, band yang seringkali mengedepankan sisi build quality adalah realme, karena senantiasa gemborkan proses quality control yang panjang seperti ribuan kali pengetesan tombol daya, charging port, jack audio, dll.

4. Jarang Memakai Chipset dari Qualcomm

Infinix memang merupakan brand dengan ponsel berkualitas, seringkali berikan kapasitas baterai memadai dan juga layar yang lega guna berikan imersi mendalam saat menonton film. Akan tetapi, dapur pacu yang digunakannya selalu berasal dari MediaTek.

Ini tidak semerta-merta membuat kinerjanya kalah dibanding HP lain dengan Snapdragon. Hanya saja, para pelaku developer seringkali melakukan optimasi kepada aplikasi dan gimnya terhadap chipset besutan Qualcomm. Infinix pernah memakai cip Snapdragon pada produk Infinix Hot S3X yang dirilis 2018.

Kebanyakan ponsel besutan Infinix hanya menggunakan chipset MediaTek Helio Bahkan sebelum hadirnya Infinix Zero 5G, tidak ada satupun yang menggunakan chipset Dimensity yang performanya lebih setara dengan Snapdragon keluaran terbaru.

Tidak adanya HP Infinix dengan cip Qualcomm Snapdragon sebenarnya bukan hal yang buruk-buruk amat. Bisa jadi di belakang layar Infinix punya kerjasama khusus dengan MediaTek. Terlebih Infinix tampaknya punya "racikan khusus" agar cip MediaTek yang dipakainya bisa berjalan optimal.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini