Akibatnya, pengguna sekarang mencari smartphone yang dapat diisi daya dengan cepat untuk memastikan penggunaan tanpa gangguan setidaknya selama satu hari penuh. Menyadari permintaan ini, pabrikan smartphone mulai mengintegrasikan kemampuan pengisian daya cepat ke dalam portofolio produk mereka.
Fast charging sebagai fitur pembeda
Merek smartphone China, khususnya, memanfaatkan fast charging sebagai nilai jual untuk menarik konsumen. Perusahaan seperti Realme dan Xiaomi menawarkan smartphone dengan kemampuan daya melebihi 200W, dan Xiaomi (Redmi) baru-baru ini memamerkan kemampuan fast charging 300W yang lebih mengesankan.
Merek-merek ini bertujuan untuk memberikan kecepatan pengisian yang sangat cepat, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengisi daya smartphone mereka hanya dalam beberapa menit saja.
Baca Juga: Bocoran Fitur Unggulan Ponsel Murah Apple iPhone SE 4
Tonggak capaian fast charging dalam Watt
Untuk membuat teknologi fast charging dapat diakses oleh konsumen yang lebih luas, merek smartphone memasukkan fast charging ke dalam model mereka yang lebih ramah anggaran sebagai faktor pembeda. Fast charging telah menjadi fitur standar di smartphone dengan harga lebih dari USD 200.
Sekarang, pabrikan berfokus untuk menawarkan pengisian daya lebih tinggi di segmen ini untuk mencapai kecepatan pengisian tercepat.
Pada Q1 2023, daya rata-rata untuk smartphone dengan fast charging secara global mencapai 34W, dibandingkan dengan 30W pada Q1 2022 dan hanya 18W pada Q1 2018.