Khusus pada ban jenis tubeless, velg yang penyok akan menyebabkan ban bocor atau sering kurang angin. Sebab, velg yang penyok akan menimbulkan rongga atau celah yang seharusnya menempel rapat ke dinding ban.
Untuk mengatasi masalah ini, pemilik motor bisa melakukan pengepresan velg ataupun mengganti velgnya dengan velg yang baru.
4. Pentil ban rusak
Pentil ban yang tidak lagi prima, tak jarang menjadi biang kerok ban bocor halus. Perlu diketahui, jika pentil ban merupakan 'pintu' utama keluar masuk angin pada ban. Jika pentil rusak, otomatis pentil menjadi tidak mampu menahan angin keluar dari ban.
Untuk mendeteksi kerusakan pentil ban motor ini, kamu bisa melakukannya dengan menyiram ban dengan air sabun. Jika dari pentil timbul buih busa, maka sudah dipastikan ada masalah pada pentil ban.
5. Bekas tambalan ban
Ban motor yang mudah bocor selanjutnya bisa disebabkan oleh bekas tambalan ban sebelumnya. Kasus ini sering terjadi pada ban motor jenis tube type yang masih menggunakan ban dalam.
Karena pengerjaan yang kurang rapi dan tidak merekat sempurna, membuat patch tambalan terbuka. Sehingga yang terjadi selanjutnya adalah bocor halus. Untuk mendeteksi ini bisa siram ban dengan air sabun, ketika timbul buih busa, disitulah letak kebocorannya.***