Tingkat retensi karyawan diangkat, yang menentukan seberapa menariknya sebuah perusahaan ketika melamar di sana.

Menurut artikel tersebut, tingkat retensi karyawan rata-rata untuk karyawan baru di Jepang adalah 70%. Hal ini biasanya berarti bahwa 30% karyawan baru akan keluar dari perusahaan dalam tiga tahun pertama.

Baca Juga: Daftar Game PS4, PS5, Xbox, dan PC Rilis September 2023

Namun, tingkat retensi karyawan Nintendo yang sangat mengesankan adalah 98,9%. Jika dirinci lebih lanjut, jika ada 100 karyawan, maka berdasarkan perhitungan ini, hanya satu orang yang akan keluar dari Nintendo.

Menurut salah satu pakar, Hiroki Okamoto, alasan kesuksesan ini dapat dikaitkan dengan Nintendo yang tidak hanya menjadi perusahaan game populer yang mewakili Jepang, tetapi juga sempitnya kesempatan untuk dipekerjakan oleh Nintendo.

Dengan demikian, mengatasi kesulitan yang dihadapi di perusahaan akan sepadan dengan terus bekerja daripada berhenti begitu saja. Citra merek itu sendiri juga sangat berpengaruh dalam membuat orang ingin bekerja untuk Nintendo.

Baca Juga: 3 Tempat Menjual Senjata di Game Starfield untuk Memaksimalkan Kekuatan

Alasan lainnya adalah pendapatan dan gaji rata-rata Nintendo, serta tunjangan kesejahteraan yang diberikan perusahaan.

Paket kesejahteraannya juga cukup besar, karena sangat murah hati dalam hal penitipan anak dan penggunaan cuti berbayar, serta pemahaman yang mendalam tentang keberagaman, termasuk sistem kemitraan bagi karyawan yang memiliki pasangan sesama jenis.

Perlu dicatat bahwa program kesejahteraan ini tidak ditujukan untuk mempertahankan jumlah karyawan yang tinggi ini, melainkan agar karyawan tetap termotivasi dan mencapai tujuan mereka selama bekerja di Nintendo.