LABVIRAL.COM - Laher atau bearing adalah komponen yang memfasilitasi gerakan atau rotasi antara dua bagian atau komponen dalam sistem mekanis motor. Kendati penting, seringkali keberadaan bearing diabaikan. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda bearing motor rusak, sebelum semakin parah.
Dalam konteks motor, bearing berperan sebagai bantalan yang menopang beban rotasi dan gerakan pada berbagai bagian motor, termasuk roda, kopling dan sistem transmisi.
Baca Juga: Agra Mas Suite Class Mengaspal Jakarta-Malang, Gunakan Sasis Mercedes-Benz 1626 Matic
Fungsi utama bearing adalah untuk mengurangi gesekan antara elemen yang bergerak serta membantu dalam transfer beban. Dengan kata lain, bearing memastikan semua bagian motor dapat bergerak dengan mulus dan efisien, sehingga motor beroperasi pada performa optimal.
Tanpa bearing, tingkat gesekan antara elemen yang bergerak akan tinggi, yang berpotensi mengakibatkan kerusakan dan keausan yang cepat.
Beraing memiliki beberapa peran penting dalam sistem mekanis motor. Salah satu fungsi kunci adalah memfasilitasi rotasi dan gerakan pada berbagai bagian motor.
Ini artinya, bearing memastikan motor beroperasi dengan kelancaran dan efisiensi. Di samping itu, bearing juga bertugas mengurangi gesekan antara elemen yang bergerak.
Dengan mengurangi gesekan, laher membantu memperpanjang masa pakai motor dan mengurangi kebutuhan akan pemeliharaan dan perbaikan yang sering.
Bearing juga bertanggung jawab dalam mendistribusikan beban yang diterima oleh motor. Dengan melakukan distribusi beban secara merata, bearing membantu mencegah kerusakan dan keausan pada bagian-bagian tertentu dari motor.
Bearing, seperti komponen lainnya, akan mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu meskipun dibuat dari bahan yang sangat kokoh.
Kondisi ini mengharuskan penggantian dengan bearing yang baru. Untuk mendeteksi apakah bearing motor sudah rusak, perhatikan tanda-tanda bearing rusak, berikut ini:
Suara kasar ketika bergerak
Salah satu indikasi paling umum dari bearing yang mengalami kerusakan adalah timbulnya suara kasar atau berderit saat motor bergerak. Hal ini disebabkan oleh gesekan antara bola bearing dan lintasan bearing, yang dapat terjadi ketika bearing mengalami aus atau kerusakan.
Suara kasar ini seringkali lebih terdengar pada saat motor bergerak dengan kecepatan rendah atau ketika sedang melakukan manuver seperti berbelok.
Getaran pada stang
Bearing yang mengalami kerusakan tidak dapat menopang beban dengan baik, yang dapat mengakibatkan getaran atau gerakan yang tidak stabil pada stang motor. Getaran pada stang motor biasanya dirasakan lebih kuat saat motor berada pada kecepatan tinggi.
Goyangan pada roda depan
Jika roda depan motor terasa bergoyang atau tidak stabil, ini bisa menjadi tanda bahwa bearing mengalami kerusakan. Goyangan ini umumnya disebabkan oleh bearing yang tidak mampu menopang beban dengan benar, yang dapat terjadi jika bearing mengalami aus atau kerusakan.
Jarak antara bola baja dan race ball yang meningkat
Ketika jarak antara bola baja dan race ball dalam bearing menjadi terlalu besar, ini bisa menunjukkan bahwa bearing pada motor kamu mengalami kerusakan.
Biasanya, gejala ini muncul pada motor yang sudah berusia dan telah sering digunakan. Kondisi ini perlu diwaspadai, sebab menandakan kerusakan pada bearing yang jarang disadari pengguna sepeda motor.
Jika kamu mengamati salah satu dari tanda-tanda di atas, penting untuk segera mengganti bearing motor kamu dengan yang baru.
Hal ini akan memastikan bahwa komponen tersebut dapat berfungsi dengan baik dan meminimalkan risiko terjadinya kerusakan lebih lanjut pada motor kamu.***