Kisah Darius, Champion League of Legends yang Sumpah Setianya Hanya Untuk Noxus, Bukan Kepada Penguasanya

Ananta
Kamis 07 September 2023, 18:27 WIB
Kisah Darius, Penjaga Kerajaan Noxus yang Sumpah Setianya Hanya Untuk Noxus, Bukan Kepada Penguasanya

Kisah Darius, Penjaga Kerajaan Noxus yang Sumpah Setianya Hanya Untuk Noxus, Bukan Kepada Penguasanya

LABVIRAL.COM - Sama seperti kebanyakan karakter-karakter yang ada di game, League of Legends juga punya sejumlah latar belakang cerita di setiap Championnya. Salah satunya adalah Darius.

Darius merupakan Champion LOL yang memiliki role sebagai Fighter dan memiliki sejumlah skill yang membuatnya bisa bertahan lama dan memberikan kontribusi tidak kecil dalam pertarungan tim.

Skill pasifnya, HEMORRHAGE,  membuat musuh mengalami physical damage seiring waktu, menumpuk sampai batas tertentu. Setelah tumpukan itu penuh, Darius mendapatkan Noxian Might selama beberapa detik, menambah Attack Damage dan memberi tumpukan penuh Hemorrhage, bukan hanya 1.

Baca Juga: Football Manager Konfirmasi Kembalinya Mason Greenwood ke Dalam Game Setelah Aktif Bermain Lagi

Belum lagi jika Darius menggunakan skill 4 nya yang bisa memberikan serangan mematikan, menghasilkan true damage.

Damage ini meningkat seiring tiap tumpukan Hemorrhage pada target. Jika Noxian Guillotine menghabisi target, cooldown-nya dipulihkan, memberikan Noxian Might dan menyebabkan minion serta monster di sekitar kabur.

Nah, bagaimana dengan kisah Darius? Apa hubungannya dengan Draven? Yuk simak kisahnya di bawah ini.

Baca Juga: Sutradara God of War Puji Starfield Sebagai 3 Game Terbaiknya Sepanjang Masa dan Dorong Semua Orang Untuk Memainkannya

Darius dan Draven 

Darius dan saudaranya Draven tumbuh dewasa sebagai anak yatim di kota pelabuhan, Basilich. Darius berjuang untuk menghidupi mereka berdua, dia terus berkelahi dengan geng orang miskin lain yang mengancam adiknya—bahkan penjaga kota.

Setiap harinya di jalanan adalah perjuangan untuk bertahan hidup, dan Darius mendapatkan lebih banyak luka di musim panas ke-12nya dibandingkan seumur hidup seorang prajurit.

Setelah Basilich dikuasai oleh perluasan kerajaan Noxus, komandan hebat, Cyrus melihat kekuatan di kedua kakak beradik itu, dan mereka mendapatkan tempat di antara prajurit perang.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Konsol Handheld Paling Kece untuk Mainin Game PC

Bertahun-tahun kemudian, mereka bertarung melawan begitu banyak peperangan yang sangat melelahkan, dan menghancurkan banyak pemberontak yang menentang kerajaan.

Di kerajaan itu, siapa saja bisa berkuasa, tidak peduli kelahiran, budaya, atau latar belakang, dan Darius sangat menyukai idealisme itu.

Kenaikan Pangkat

Dari awal yang sederhana, pangkatnya terus naik, dia selalu mengutamakan tugasnya, dan dia sangat dihormati atas agresi, kedisiplinan, dan pantang menyerah.

Di lahan Dalamor Plain yang dipenuhi darah, dia bahkan memenggal jendral Noxus yang memerintahkan mundur seperti pengecut.

Dengan teriakan perang dan kapak berdarah di tangannya, Darius memimpin prajurit yang terpecah dan memenangkan pertarungan tersebut melawan musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Baca Juga: Seorang Gamer Ungkap Bagaimana Starfield Telah Menyelamatkannya Serta Keluarga dari Ancaman Kebakaran

Dia kemudian dihadiahi pangkat komando senior, lalu menarik ribuan prajurit dari seluruh penjuru kerajaan.

Darius banyak menolak mayoritas prajurit itu, dia hanya menerima yang terkuat, disiplin dan bertekad baja saja. Kehebatannya terkenal bahkan hingga di luar wilayah Noxus, hingga sudah biasa melihat kota langsung menyerah ketika melihat benderanya.

Darius dinobatkan sebagai Hand of Noxus

Setelah berjuang mendapatkan kemenangan melawan benteng awan Varju, mereka adalah pejuang hebat yang telah berhasil bertahan dari agresi Noxus selama bertahun-tahun, Darius dinobatkan menjadi the Hand of Noxus oleh sang Kaisar Boram Darkwill.

Mereka yang mengenal Darius paham dia tidak menginginkan kekuasaan atau pujian—dia hanya ingin melihat kejayaan Noxus—maka Darkwill memerintahkan Darius dan pasukannya menuju jauh ke utara yaitu Freljord, untuk menguasai para suku bar-bar tersebut.

Serbuan itu berjalan selama bertahun-tahun, kemudian berakhir menjadi kebuntuan yang pahit. Darius berhasil selamat dari upaya pembunuhan, penyergapan, bahkan ditangkap oleh suku Winter’s Claw yang kejam. Darius mulai lelah dengan upaya perang yang tiada akhir, dia kembali ke Noxus untuk meminta mundur.

Baca Juga: 3 Game Kontroversi karena Mengandung Konten Kekerasan Sadis

Sumpah Setia Kepada Noxus

Dia bergegas bersama para veterannya menuju ibu kota, kemudian melihat sang kaisar telah mati, dibunuh pada suatu kudeta yang dipimpin oleh Jericho Swain. Tindakan itu didukung oleh banyak rekan, termasuk adik Darius sendiri, Draven.

Ini adalah hal yang sulit. Sebagai tangan kanan, banyak bangsawan mengira Darius akan membalas kematian Darkwill, tapi dia mengenal dan sangat menghormati jendral terasing Swain, dan dia sebelumnya menentang pencabutannya setelah kegagalan serangan di Ionia beberapa tahun lalu.

Sumpah sang tangan kanan adalah untuk Noxus, bukan untuk penguasa tertentu, dan Swain adalah pria yang menjelaskan visinya untuk kerajaan. Darius menyadari Swain adalah pemimpin yang siap dia ikuti... tapi Swain memiliki ide lain.

Baca Juga: Setelah Banyak Rumor yang Beredar, Akhirnya Mortal Kombat 1 Memperkenalkan Megan Fox Sebagai Nitara

Dengan didirikannya Trifarix, tiga individu akan menguasai Noxus, masing-masing mewakili satu prinsip kekuatan: Visi, Kekuatan, dan Kegesitan. Darius dengan senang hati menerima posisi di dewan, dan bersumpah mendirikan pasukan elit Trifarian, pasukan paling loyal dan elit kerajaan itu—dan memimpin pasukan Noxus menuju zaman penaklukan.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini