LABVIRAL.COM - Sebagai kendaraan harian, motor sering kali harus menanggung beban berat, baik karena jarak tempuh yang harus ditempuh maupun karena terpapar suhu tinggi akibat lalu lintas yang padat.
Namun jika tidak diberikan perawatan yang memadai, mesin motor berpotensi mengalami kerusakan serius bahkan hingga kondisi turun mesin. Oleh karena itu, penting bagi pemilik motor untuk mengenali tanda-tanda bahwa motor mereka telah mengalami penurunan kinerja yang signifikan.
Memahami ciri-ciri ini adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menghindari penyesalan di masa mendatang.
Baca Juga: Naik Motor Pakai Sandal Jepit Bisa Ditilang, Apa Dasar Hukumnya?
Jika motor kamu dinyatakan mengalami kondisi turun mesin, maka kamu harus bersiap untuk mengeluarkan sejumlah dana yang cukup besar untuk memperbaikinya.
Menurut informasi dari laman jual-beli Zigwheels, bengkel-bengkel, baik resmi maupun independen, umumnya menetapkan biaya jasa mulai dari Rp150 ribu hingga Rp1 juta, tergantung pada jenis motor.
Selain itu, terdapat juga biaya bongkar mesin dan penggantian komponen yang perlu kamu siapkan saat turun mesin, seperti berikut:
Bongkar mesin bagian atas
Ketika melakukan bongkar mesin bagian atas, ada beberapa bagian atau komponen yang mungkin perlu diganti, tergantung pada tingkat kerusakan. Ini sering kali dilakukan ketika motor mengalami kebocoran kompresi, aus pada piston, atau rusaknya noken as.
Kerusakan ini dapat disebabkan oleh penumpukan kerak di sekitar payung klep atau ausnya piston akibat penggunaan jangka panjang dan sistem pelumasan yang tidak optimal. Biaya estimasi untuk melakukan bongkar mesin bagian atas adalah sebagai berikut: