LABVIRAL.COM - Pada sepeda motor, kopling merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi sebagai penerus putaran mesin dari poros engkol ke roda gigi yang nantinya akan diteruskan ke roda belakang.
Kopling yang sering digunakan pada sepeda motor ini ada dua jenis kopling, yaitu kopling basah dan kopling kering.
Meskipun kedua jenis kopling ini memiliki fungsi yang sama, namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaan yang paling utama adalah kopling basa selalu terendam oli mesin, sementara kopling kering tidak terendam oli.
Selain dari perbedaan utama seperti yang sudah dijelaskan di atas, perbedaan kopling basah dan kopling kering ini juga masih cukup banyak. Apa saja perbedaannya? Langsung saja simak selengkapnya berikut ini:
Perbedaan kopling basah dan kopling kering
Kopling basah
Kopling basah, merupakan jenis kopling yang paling banyak digunakan pada sepeda motor, baik itu pada sepeda motor bebek ataupun sport. Kopling basah ini menggunakan sistem pelumasan oli untuk mengurangi gesekan antara cakram kopling.
Pada kopling basah, cakram kopling akan terendam dalam oli mesin sehingga dapat mendinginkan suhu yang dihasilkan akibat gesekan. Hal ini juga membuat kopling basah lebih tahan terhadap panas yang dihasilkan oleh gesekan secara berulang saat kopling bekerja.
Keuntungan utama kopling basah adalah kemampuan untuk mentransfer tenaga yang lebih besar. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk sepeda motor dengan tenaga mesin yang tinggi.
Selain itu, kopling basah juga memberikan karakteristik kopling yang lebih halus dan responsif saat digunakan, terutama saat mengganti gigi atau saat memulai dari kondisi berhenti. Kopling basah juga membutuhkan sedikit usaha dalam perawatan dan umumnya memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan kopling kering.
Namun, selain memiliki kelebihan tentunya kopling basah juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah kerugian yang disebabkan oleh penggunaan oli dalam cara kerjanya. Meskipun oli yang digunakan berbeda dengan oli mesin, tetapi masih ada kehilangan daya akibat gesekan oli. Selain itu, kopling basah juga lebih rentan terhadap aus dan perlu diganti secara berkala.
Kopling kering
Jika pada kopling basah ini selalu terendam oli mesin, kopling kering ini sangat berbeda. Pada kopling kering, cakram kopling dan komponen kopling lainnya terpisah dari lingkungan oli.
Kopling kering ini biasanya dilapisi dengan bahan anti tahan gesek, seperti kertas khusus atau material gesek lainnya. Umumnya, kopling kering ini digunakan pada sepeda motor yang tenaga mesinnya lebih kecil.
Salah satu keuntungan utama dari kopling kering adalah efisiensi yang lebih tinggi. Karena tidak adanya oli dalam sistem sehingga mengurangi kerugian akibat gaya gesekan.
Hal tersebut membuat sepeda motor menggunakan kopling kering menjadi lebih responsif dan memiliki akselerasi yang lebih baik. Selain itu, kopling kering juga lebih ringan dan kompak dibandingkan kopling basah, sehingga dapat mengurangi bobot sepeda motor secara keseluruhan.
Seperti halnya kopling basah, kopling kering juga memiliki kelemahan, yaitu tidak memiliki kemampuan mendinginkan diri, sehingga lebih rentan terhadap kelebihan panas.
Jika kopling kering terlalu panas, kopling akan mengalami keausan lebih cepat dari biasanya. Selain itu, kopling kering juga cenderung akan memberikan rasa kopling yang cenderung lebih kasar dan tidak halus saat digunakan.
Pada intinya, antara kopling basah dan kopling kering yang digunakan sepeda motor ini perbedaannya terletak pada penggunaan oli dan karakteristik dalam pengoperasiannya. Kopling basah cenderung memiliki kemampuan transfer tenaga yang lebih besar, halus, dan lebih tahan terhadap panas. Sementara itu, kopling kering ini lebih efisien, ringan, dan mampu memberikan akselerasi yang lebih baik.***