Ingin tahu kisah dari Aatrox, The Darkin Blade, yuk simak kisahnya berikut ini.
Kelahiran Aatrox
Disalah artikan sebagai iblis atau dewa, banyak kisah yang bercerita tentang Darkin Blade... tapi hanya sedikit yang mengetahui nama sebenarnya, atau kisah kematiannya.
Di zaman dahulu, sebelum pasir menelan seluruh kerajaan itu, seorang Champion of Shurima yang hebat dibawa ke hadapan Sun Disc untuk menjadi perwujudan idealism agung yang terlupakan.
Dibuat menjadi salah satu the Ascended, sayapnya adalah cahaya keemasan di saat fajar, dan armornya berkilauan seperti gugusan bintang harapan di antara kegelapan.
Namanya adalah Aatrox. Dia berada di garis depan setiap konflik bertujuan mulia. Dia begitu mulia dan adil hingga God-Warrior lain selalu mengikutinya, dan sepuluh ribu manusia Shurima berbaris di belakangnya.
Ketika Setaka, the Ascended warrior-queen, meminta bantuannya melawan pemberontakan di Icathia, Aatrox menjawabnya tanpa ragu.
Tapi tak ada yang menyangka sebesar apa kengerian yang akan dilakukan para pemberontak—Void dengan cepat meliputi orang Icathia yang memanggilnya, dan mulai melahap seluruh kehidupan yang ditemuinya.
Baca Juga: League of Legends Patch 13.18: Jarvan IV dan Tryndamere Kena Nerf dan Champion Baru Briar Dirilis
Setelah bertahun-tahun menjalani peperangan yang mengerikan, Aatrox dan kaumnya menahan dorongan Void, dan menutup lubang terbesar.
Tapi Ascended yang berhasil selamat, sang Sunborn, telah berubah akibat keadaan yang dihadapinya. Meski Shurima menang, mereka kehilangan sesuatu di dalam kemenangan tersebut ... bahkan Aatrox yang agung juga.
Dan tidak lama kemudian, Shurima runtuh, seperti semua kerajaan lain.
Terpenjara dalam Kegelapan Abadi
Tanpa raja yang harus dilindungi, atau ancaman Void untuk menguji mereka, Aatrox dan sang Sunborn saling bertarung, dan pada akhirnya hal itu menjadi perang yang menhancurkan dunia mereka. Manusia yang melarikan diri dari konflik tersebut mulai mengenal mereka dengan nama baru yang mengerikan: darkin.
Khawatir para Fallen Ascended itu akan menjadi ancaman yang sama bahayanya seperti Void pada Runeterra, kaum Targonian ikut campur.
Konon sang Aspect of Twilight memberi manusia pengetahuan untuk memenjarakan darkin, dan Aspect of War yang baru saja terlahir mengumpulkan banyak orang untuk melawan balik mereka.
Baca Juga: Cara Kontrol Minion di League of Legends Wild Rift yang Benar
Tak pernah takut pada siapa pun, Aatrox dan pasukannya telah siap, dan mereka terlambat menyadari telah diperdaya.
Kekuatan melebihi seribu matahari mati menariknya ke dalam pedang yang telah dia gunakan dalam ribuan perang, dan selamanya mengikat esensi kehidupannya ke dalamnya.
Senjata itu adalah penjara, menyegel kesadarannya ke dalam kegelapan abadi yang mencekik, mencuri kemampuannya untuk mati.
Kebangkitan Aatrox
Selama ratusan tahun, dia bertahan di dalam penjara yang menyiksa itu... hingga seorang manusia tanpa nama mencoba menggunakan pedang itu lagi.
Aatrox memanfaatkan peluang itu, memaksakan kehendak dan meniru wujud aslinya pada manusia itu, tapi seluruh proses itu menyeram seluruh kehidupan dari tubuh barunya.
Bertahun-tahun kemudian, Aatrox menyerap lebih banyak manusia lagi—pria dan manusia yang memiliki ketahanan yang hebat.
Meski pemahamannya akan sihir itu saat mash hidup sangat terbatas, kini dia menguasai pengendalian manusia dalam sekejap, dan dalam pertarungan dia memahami dapat memakan korbannya dan menjadi lebih besar dan lebih kuat.
Aatrox berkelana, terus mencari tanpa menyerap, tanpa akhir, untuk kembali ke wujud Ascended sebelumnya… tapi teka-teki pedang itu ternyata tak bisa diselesaikan, kemudian dia memahami tak akan pernah bisa terbebas darinya.
Daging yang dia curi dan bentuk mulai terlihat seperti hinaan akan tubuh lamanya yang agung—sebuah kerangkeng yang sedikit lebih besar dari pedangnya. Keputusasaan dan amarah tumbuh di dalam hatinya. Kekuatan agung yang dahulu dimilikinya telah hilang, begitu pula seluruh kenangannya.
Baca Juga: 6 Game untuk Streamer Pemula
Marah akan ketidakadilan itu, dia memutuskan sebuah solusi yang hanya bisa muncul dari keputusasaan seorang tahanan. Jika tidak bisa menghancurkan pedang itu dan membebaskan dirinya, maka dia harus menerima kegelapan itu.
Kini, Aatrox menjalani tujuan kegelapan itu, membawa peperangan dan kematian ke mana pun dia pergi. Dia mengikuti harapan kosong: jika bisa memandu semua manusia ke dalam perang akhir yang membawa kiamat—di mana semua, semua hal akan hancur—mungkin dia dan pedang itu juga akan musnah.***