Jangan meletakkan helm di spion motor, karena hal ini dapat menyebabkan lecet atau kerusakan pada helm jika terjatuh akibat disenggol oleh orang atau barang lain.
3. Simpan helm dalam bagasi
Kamu bisa menyimpan helm di dalam tas helm atau mengaitkannya di atas jok motor. Jika motor kamu memiliki bagasi berukuran besar, tempatkan helm di sana untuk melindunginya dari hujan dan potensi pencurian.
Baca Juga: 7 Alasan Motor Matic Lebih Disukai, Mudahkan Emak-emak dan Cewek Mobilitas
4. Penyimpanan jangka panjang tidak boleh sembarangan
Jika kamu tidak akan menggunakan helm dalam waktu lama, pastikan kamu menyimpannya dengan rapi. Tutupi dengan kain atau bungkus dengan baik untuk mencegah debu dan serangga masuk.
5. Hindari basahi sterofoam bagian dalam helm
Jangan mencuci lapisan sterofoam di dalam helm dengan air, karena ini dapat mengurangi daya redamnya dan kekuatan perekatnya. Tak hanya itu, basahi busa helm bisa menyebabkan timbulnya jamur jika tidak dikeringkan dengan baik.
6. Lepas dan cuci peredam suara dari busa
Beberapa helm memiliki peredam suara berbentuk busa yang dapat dilepas. Lepaskan semua bagian busa dan rendam dalam air dengan detergen. Kemudian, cuci dengan lembut tanpa menggunakan sikat agar tidak merusak kain pelapis. Bilas hingga bersih dan keringkan dengan baik.
Baca Juga: Kenapa Sih Plat Nomor dengan Huruf C Tidak Digunakan di Indonesia? Ini Alasannya
7. Jangan pakai pemanas untuk keringkan helm
Hindari menggunakan pemanas seperti hairdryer atau vacumm untuk mengeringkan helm, karena panas berlebih dari pemanas dapat merusak busa peredam bagian dalam helm.
8. Sampo untuk helm dengan busa permanen
Jika helm kamu memiliki bagian busa peredam suara yang tidak dapat dilepas, kamu bisa membersihkannya dengan air hangat dan sampo khusus atau sabun. Pastikan untuk menggosok lapisan dalamnya dengan lembut.
9. Lumasi engsel visor
Jika helm kamu memiliki visor atau kaca yang sulit digerakkan, gunakan pelumas helm atau baby oil pada engselnya. Ini akan membuat visor bergerak lebih lancar.