JRPG cenderung memulai game dengan pengenalan dunia yang lambat.

Mereka memberi penjelasan rinci dalam bentuk teks sebelum player benar-benar mulai bermain.

WRPG, di sisi lain, cenderung membawa pemain langsung ke dalam aksi tanpa penjelasan panjang, mengakomodasi perhatian singkat pemain mereka.

4. Pendekatan Naratif: Episodes vs Ideas

Cerita permainan JRPG kerap dirancang dalam format episodik, memungkinkan pemain untuk merenungi peristiwa penting dalam game.

WRPG, sebaliknya, menawarkan pengalaman yang lebih terbuka, fokus pada ide-ide kunci dan tujuan, alih-alih narasi yang ketat.

Baca Juga: 6 Genre Game Paling Laris di Dunia, Ada Tembak-tembakan hingga Balapan

5. Kompleksitas Pertarungan: Organic vs. Challenging

JRPG biasanya menawarkan pengalaman bermain lebih santai.

Ini tidak berarti mekanika permainannya selalu sederhana, tetapi biasanya memang lebih mudah diakses pemain.

Sebaliknya, WRPG sering memberi tantangan lebih tinggi dalam pertarungan dan memungkinkan pemain untuk menyesuaikan level kesulitan.

6. Pengembangan Karakter: Playing vs Making

JRPG sering menghadirkan karakter-karakter dengan kepribadian yang sudah terdefinisi, baik hubungan antarkarakter maupun ciri khas mereka sendiri.