LABVIRAL.COM - Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa mereka aman dari polusi udara ketika berada di dalam mobil. Namun, kenyataannya, polusi udara di dalam mobil tidak kalah berbahaya dibandingkan dengan polusi udara di luar kendaraan.
Polusi udara di dalam mobil dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk bahan kimia yang terdapat pada komponen interior kendaraan, emisi asap dari kendaraan lain di jalan, serta polusi udara dari luar yang masuk melalui jendela atau sistem ventilasi kendaraan.
Paparan terhadap polusi udara ini sangat berpotensi merusak kesehatan, termasuk menyebabkan masalah seperti sesak napas, iritasi mata, dan gangguan pernapasan.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Honda Air Blade 160 yang Bikin Yamaha Aerox 155 Ketar Ketir!
Bahkan, paparan terus-menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan bahkan kanker.
Meskipun kamu tidak selalu dapat menghindari paparan polusi udara di dalam kendaraan sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko paparan ketika sedang berkendara di dalam mobil:
Hindari berkendara saat lalu lintas padat
Polusi udara di dalam mobil dapat lebih tinggi saat terjebak dalam kemacetan, karena emisi karbon dari kendaraan sekitar dapat lebih mudah masuk ke dalam mobil.
Baca Juga: Tips Ampuh Memilih Ban Motor yang Cocok untuk Musim Hujan, Dijamin Anti Licin
Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari perjalanan pada jam-jam sibuk. Jika tidak bisa dihindari, pastikan untuk menutup jendela dan selalu mempertahankan jarak aman dengan kendaraan di depan.
Buka atau tutup jendela dengan tepat
Membuka jendela dapat membantu mengurangi paparan polusi seperti debu atau asap rokok. Namun, hal ini sebaiknya dilakukan di area dengan udara bersih.
Saat berkendara di jalan raya yang ramai, disarankan untuk menutup jendela agar tidak meningkatkan paparan polusi dari luar.
Baca Juga: Hyundai Bangun Pabrik Sel Baterai Pertama di Indonesia, Mulai Produksi Massal 2024
Hindari memarkir di bawah sinar matahari
Terlalu lama terpapar sinar matahari dapat meningkatkan temperatur di dalam mobil dan mengakibatkan konsentrasi polusi udara, khususnya senyawa organik volatil (VOC) seperti benzena, xilena, dan toluena. Lebih baik mencari tempat parkir yang teduh atau di dalam gedung.
Selalu bersihkan mobil secara rutin
Membersihkan bagian interior mobil secara teratur dengan lap basah adalah langkah penting untuk menghindari penumpukan debu dan bakteri yang dapat mempengaruhi kualitas udara di dalamnya.
Merawat AC mobil juga penting untuk memastikan penyaringan debu berjalan optimal.
Jangan merokok di dalam mobil
Kebiasaan merokok dalam mobil, baik oleh perokok aktif maupun pasif, dapat menyebabkan peningkatan kadar bahan kimia beracun di udara.
Baca Juga: Cari Jas Hujan Terbaik, Anti Rembes dan Keren di Tahun 2023? Berikut Pilihannya
Bahkan setelah jendela terbuka atau AC dinyalakan, partikel berbahaya dapat bertahan lama di dalam mobil.
Hindari penggunaan pengharum ruangan
Pengharum ruangan hanya menyamarkan bau dengan aroma buatan, tanpa mengatasi sumber bau sebenarnya.
Sebaiknya, buka jendela mobil di lingkungan yang bersih atau manfaatkan pengharum alami seperti bunga atau daun pandan yang telah dikeringkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat mengurangi risiko paparan polusi udara di dalam kendaraan kamu sehingga membuat kualitas udara di dalam mobil tetap segar dan bersih.
Hal ini pada gilirannya akan mengurangi risiko terhadap berbagai masalah kesehatan yang dapat timbul akibat paparan polusi udara di dalam kendaraan.***