Para anggota suku yang melihat pemimpinnya terluka akibat ditembak Blandy menjadi kebingungan dan panik. Akhirnya banyak anggota suku yang menuruti kemauan Blandy untuk mencegah munculnya korban kekerasan baru.
Mathilda menyadari bahwa sukunya sedang tidak baik-baik saja. Anak kecil itu kemudian mencari celah untuk melawan Blandy Cs dan berupaya mengumpulkan anggota suku yang tersisa untuk melawan.
Namun, seruan Mathilda didiamkan para anggota suku. Mereka menilai Mathilda hanya anak kecil dan lemah, sedangkan Blandy Cs merupakan penjahat yang kuat.
Akhirnya, Mathilda ikut meninggalkan tanah kelahirannya dengan wajah murung penuh kekecewaan. Meski begitu, Mathilda percaya bahwa keadilan masih ada di dunia ini.
Mathilda kemudian berkelana ke bagian barat, mencari orang yang mau membantunya. Dia kemudian menemukan seorang koboi tua dengan wajah yang kasar.
Koboi tua itu adalah Clint. Dia telah mendengar curhatan Mathilda atas sukunya yang diinvasi Blandy Cs.
Clint bersedia membalaskan dendam Mathilda kepada Blandy. Dia memang seorang koboi yang menjunjung keadilan.
Selain Clint, Mathilda juga meminta bantuan Claude. Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke Western Desert untuk melawan Blandy Cs.
Pertarungan sengit tidak bisa dihindarkan. Meski kalah jumlah, Mathilda dan kawan-kawan mendominasi serangan. Alhasil, Blandy Cs terkalahkan dan harapan untuk menguasai gunung suci pun sirna.
Suku Mathilda akhirnya kembali hidup damai seperti sebelumnya. Sementara, Mathilda sendiri diwarisi kekuatan misterius dari gunung suci.