LABVIRAL.COM - Banyak pemilik sepeda motor matic yang belum tahu batas pemakaian v-belt motor matic yang mengakibatkan v-belt motor matic putus dijalan.
Karena itu, perlu pengetahuan tentang berapa jarak maksimal yang bisa ditempuh oleh v-belt motor matic sehingga tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan sewaktu berkendara.
Selain pengetahuan tentang batas maksimal v-belt, hal lain yang wajib dilakukan oleh pemilik sepeda motor matic adalah perawatan atau servis CVT.
Baca Juga: Bagus Nggak Sih Pasang Per CVT yang Lebih Panjang untuk Motor Matic Harian?
Perawatan atau servis CVT ini penting dilakukan untuk menjaga performa motor matic dan mengetahui kondisi dari v-belt dan komponen CVT lainnya.
Untuk batas maksimal v-belt motor matic ini biasanya tergantung dari jenis bahan pembuatannya. v-belt umumnya dibuat dengan 3 jenis bahan yaitu, Chloroprene Rubber (CR) yang umum digunakan pada v-belt standar bawaan motor, Ethylene Propylene Diene Rubber (EPDM), dan Kevlar.
Untuk v-belt standar bawaan motor yang terbuat dari bahan Chloroprene Rubber (CR) memiliki batas pemakaian 20 ribu km. Sedangkan v-belt yang terbuat dari bahan Ethylene Propylene Diene Rubber (EPDM) memiliki batas pemakaian 5 hingga 10 ribu km lebih panjang.
Baca Juga: Ini Nih Penyebab CVT Motor Matic Gredek Saat Di Gas!
Dari ketiga bahan diatas, v-belt yang memiliki ketahanan atau batas pemakaian paling tinggi adalah v-belt dari bahan Kevlar.
Nah, itulah batas pemakaian v-belt pada motor matic. Tapi, meskipun sudah mengetahui batas pemakaiannya, pemilik sepeda motor juga wajib melakukan servis berkala CVT untuk menghindari v-belt putus dijalan.
Selain itu pemakaian v-belt juga bisa berbeda dengan batasnya. Karena, faktor seperti gaya berkendara juga berpengaruh terhadap batas pemakain v-belt.