LABVIRAL.COM - Bahan bakar memiliki kandungan oktan berbeda-beda. Seperti yang diketahui, bahan bakar beroktan tinggi disebut-sebut jauh lebih baik digunakan, juga lebih aman untuk performa mesin saat digunakan.
Selain itu, BBM beroktan tinggi juga membuat performa mesin lebih enteng karena tidak adanya kerak-kerak sisa pembakaran. Di Indonesia sendiri, kandungan oktan dari bahan bakar yang tersedia berada di angka 90 sampai dengan 100.
Baca Juga: Dapat Mencampur Bahan Bakar Lebih Baik, Yuk Ketahui Fungsi ECU pada Mobilmu
Sebelumnya, tahu kan kamu apa itu oktan?
Oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan.
Untuk itu, dapat dikatakan jika menggunakan bahan bakar dengan kandungan oktan yang tinggi, bisa menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Sebab, pembakaran baru terjadi setelah bensin bersentuhan dengan busi. Hal ini sekaligus membuat silinder kendaraan menjadi bersih.
Selain memberikan performa yang lebih baik bagi mesin, menggunakan bahan bakar dengan kandungan oktan yang lebih tinggi juga berpengaruh pada kualitas lingkungan, sebab memiliki kadar emisi gas yang lebih rendah.
Meski demikian, ternyata menggunakan bahan bakar dengan kandungan oktan yang tinggi bisa juga berdampak negatif, lho!
Baca Juga: Simak Tips Hemat Bahan Bakar, Kala Bensin Boros Bikin Jengkel
Kok bisa?
Kamu perlu tahu, kandungan bahan bakar dengan oktan yang tinggi akan sangat bermanfaat bagi mesin, tetapi tidak bagi mesin yang memiliki kompresi rendah. Rasio kompresi mesin yang rendah akan mengeluarkan efek samping negatif jika dipaksa minum bensin beroktan tinggi. Artinya, bahan bakar akan semakin sulit untuk terbakar.
Jika bensin punya oktan terlalu tinggi dan kompresi mesin rendah, mesin akan tak mampu membakar semua bensin sehingga masih ada sisa. Dengan kata lain, proses pembakaran di ruang bakar jadi tak sempurna.
Karena tidak sempurnanya proses pembakaran itulah, membuat performa motor malah menurun dan konsumsi bensin jadi lebih boros. Sisa-sisa bensin yang tidak terbakar itu juga bisa mencemari komponen mesin lainnya.
Yang paling ditakutkan adalah ketika sisa-sisa bensin itu menyelinap melalui dinding liner dan masuk ke dalam bak oli. Sisa-sisa bensin yang tidak terbakar itu, kemudian mencampuri oli mesin atau disebut dengan fuel dilution.
Dan fuel dilution ini, membuat fungsi oli mesin jadi menurun, terutama fungsi oli mesin untuk meminimalisir gesekan antar part di dalam mesin. Salah satu ciri oli mesin motor mengalami fuel dilution adalah terciumnya aroma bensin pada oli mesin.
Jika oli mesin yang sudah mengalami fuel dilution ini dibiarkan, efeknya bisa merusak komponen mesin. Segera lakukan penggantian jika oli mesin terindikasi mengalami fuel dilution.