LABVIRAL.COM- Ternyata ada keuntungan ketika mengubah atau mengonversi motor bensin ke listrik.
Era elektrifikasi kendaraan telah merambah ke berbagai penjuru dunia, baik roda dua maupun roda empat beberapa tahun mendatang akan menggunakan penggerak motor listrik.
Hal tersebut memiliki tujuan untuk memangkas emisi gas buang dari kendaraan bermotor yang saat ini sudah memasuki tahap yang cukup menghawatirkan.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai langkah memangkas konsumsi minyak bumi yang terus membengkak.
Produsen otomotif dunia juga terus menggenjot lini produksi kendaraan setrumnya, meskipun harga jual masih mahal, namun pemerintah berencana akan memberikan insentif atau subsidi.
Baca Juga: Simak Syarat Serta Cara Memperoleh Subsidi Motor dan Mobil Listrik
Baca Juga: Rincian Subsidi Motor dan Mobil Listrik yang Akan Berlaku Pada 20 Maret
Baca Juga: Selain Mobil Mewah, Ini 6 Koleksi Motor Klasik Sultan Bintaro Andre Taulany
Akan tetapi, ada cara yang lebih unik lagi untuk bisa merasakan sensasi mengendarai kendaraan berpenggerak listrik tanpa harus membeli baru. Yaitu dengan cara konversi.
Dengan menggunakan cara konversi dari motor bensin ke penggerak listrik ini, pemilik kendaraan tidak perlu membeli baru, tetap menggunakan bodi dan rangka kendaraan yang lama.
Jika Dibandingkan membeli motor listrik baru yang dibuat industri, motor listrik hasil konversi menawarkan sejumlah keunggulan.
Seperi yang dijelaskan oleh Peter Kho, pendiri komunitas sepeda motor listrik Kosmik, yang juga menjabat Humas Aismoli, mengatakan, motor listrik hasil konversi bisa dibuat sesuai kebutuhan.
“Memang kalau konversi harusnya gitu. Bedanya kita beli jadi, sama konversi kan kita bisa custom. Itu keunggulannya,” ujar Peter di IIMS 2023 beberapa waktu lalu.
Keunggulan terkait biaya pengeluaran motor konversi adalah biaya pembelian awal dapat ditekan lantaran motor konversi dibuat dengan bodi dan rangka motor yang sudah dimiliki.
“Terus kalau konversi itu misal kita punya motor vintage kesayangan, itu kan enggak bisa dibeli di industri. Kayak Vespa, motor Honda lawas, itu pasti ada pasarnya yang enggak bisa dipenuhi industri,” ucap Peter.
Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, konversi motor listrik memang harus dilakukan di bengkel yang sudah tersertifikasi.
“Soalnya gini, konversi motor listrik kan ada baterai. Kalau baterai bukan dari bengkel bersertifikat itu rentan meledak,” ucap Peter.
“Kalau bersertifikat, si bengkelnya harus tanggung jawab sama Kemenhub. Jadi itu sebagai wujud tanggung jawab Kosmik terhadap masyarakat. Kita controlling-nya dari pemerintah,” kata dia.