LABVIRAL.COM- Seiring berjalannya waktu, pemilik kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat. Salah satunya sepeda motor, setiap keluarga pasti memiliki motor minimal 1 unit untuk alat transportasi utama.
Ada yang memiliki motor dengan membeli baru ada pula yang memilikinya dengan membeli motor bekas atau second.
Motor yang dibeli baru pasti melewati masa inreyen. Apa itu inreyen?
Inreyen atau masa Break-In adalah masa dimana komponen-komponen mesin motor dalam tahap penyesuaian.
Baca Juga: Motor Baru Hadir dengan Gaya Scrambler Bermesin 250cc Bertenaga 26,5 Dk
Proses ini tidak hanya bertujuan agar pemilik terbiasa dengan motor barunya. Inreyen wajib dilakukan agar bagian dalam mesin motor bisa bekerja dengan sempur dan menjaga kualitas motor tersebut agar tidak cepat rusak setelah beberapa pemakaian saja.
Proses inreyen juga berfungsi menjamin keselamatan kamu saat berkendara. Komponen motor baru belum sepenuhnya mengenal kondisi jalanan yang ditempuh, secara tidak langsung kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja motor.
Inilah cara inreyen yang tepat:
1. Jaga RPM pada 500 km pertama
Pada 500 km pertama kamu wajib menjaga RPM motor. Maksudnya adalah tidak memutar tuas gas terlalu penuh ataupun memutar-mutar tuas gas secara acak.
Lebih tepatnya, kamu tidak memperlakukan motor dengan ekstrem pada saat 500 km pertama.
Kesalahan penggunaan pada motor baru, hanya berakibat pada komponen mesin yang terjadi karena gesekan atau tumbukan, nantinya mesin tidak akan bekerja secara optimal.
Baca Juga: Tips Repaint Body Motor dengan Cat Kaleng agar Hasilnya Istimewa!
2. Wajib servis 500 km pertama
Service di 500 km pertama ini bertujuan untuk mengecek seluruh kondisi mesin dan membuang gram-gram partikel logam hasil kikisan akibat gesekan di dalam mesin.
3. Menjaga kecepatan motor
Menjaga kecepatan motor dengan konstan. Hal ini bertujuan agar kamu tidak menggunakan motor dalam masa inreyen pada kecepatan tinggi.
Menggunakan kecepatan tinggi pada motor tidak akan memberikan efek positif namun efek negatif yang akan didapatkan. Kecepatan tinggi akan mempengaruhi usia pakai komponen pada mesin akibat gesekan yang berlebihan.
Baca Juga: 4 Tips Paling Tepat Memilih Oli Motor
4. Menjaga beban bawaan
Pada masa inreyen sangat dianjurkan untuk tidak membawa beban terlalu berat. Karena beban yang berat akan menambah beban pada kerja mesin. Mesin yang bekerja terlalu berat akan memengaruhi usia pakai.
5. Ganti oli di 1.000 km pertama
Kamu wajib mengganti oli motor pada 1.000 km pertama. Hal ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa partikel hasil gesekan antar komponen seperti serpihan logam pembentuk komponen tersebut dapat larut dan dibuang bersama oli bawaan motor.
Jangan ragu untuk menguras oli motor meskipun jarak yang ditempuh belum begitu jauh dan belum pada jadwal penggantian oli, tujuannya untuk mempermudah mencegah penumpukan partikel sisa pada mesin.
6. Hindari melewati jalur rusak
Karena pada motor yang masih baru tentu saja oli di dalam suspense belum menyebar sempurna. Suspensi perlu beradaptasi terlebih dahulu agar pelumasan bisa optimal.
Jika motor dikendarai di jalanan yang rusak dan berbatu pada saat inreyen, maka akan berpengaruh pada usia pakai suspense.