Hadirnya Wuling Indonesian Command (WIND) atau perintah suara berbahasa Indonesia juga membuat berkendara lebih praktis juga membuat penumpang betah menikmati hiburan hanya dengan perintah suara.
WIND bisa difungsikan untuk mengakses banyak fitur bahkan mampu mencerna bahasa perintah sehari-hari, semisal buka jendela, nyalakan radio, matikan AC, dan lain sebagainya
Baca Juga: Ini Mobil Berkapasitas 9 Penumpang Milik Wuling, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta
Pada bagian eksterior, Almaz Hybrid sebenarnya memakai basis Almaz RS namun diberi ubahan pada velg 18 inch yang membuat varian ramah lingkungan ini kian kekar.
Almaz Hybrid diberikan aksen biru pada cover lampu depan dan garis yang memanjang pada bumper untuk memberikan ciri khas mobil hybrid. Aksen biru juga terlihat pada tuas persneling yang kini berdesain futuristis.
Mesin
Almaz Hybrid memakai mesin 2.000cc, naturally aspirated, 4 cylinders inline, Atkinson cycle dengan motor listrik "Permanent Magnet Synchronous Motor" yang dikawinkan dengan transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT).
Jenis baterai yang digunakan adalah Ternary lithium-ion (NMC), berkapasitas 1.8 kWh dan rated voltage 355 V. Suspensi yang dipakai adalah McPherson strut untuk sisi depan dan Torsion beam pada belakang dengan Rack & pinion with Electric Power Steering (EPS).
Performa optimal, BBM efisien
Motor listrik Permanent Magnet Synchronous yang dipakai Almaz Hybrid mampu mengeluarkan tenaga dan torsi maksimal 174 hp / 320 Nm. Maka tidak heran, meski memiliki bodi yang besar (4,655 x 1,835 x 1,760), Almaz dengan mudah melakukan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 9-10 detik.
Akselerasi itu didapatkan dengan mudah berkat kinerja kombinasi motor listrik dan mesin bensin yang bekerja simultan selama mobil beroperasi.
Selama perjalanan, otak pada mesin Almaz Hybrid mengatur pergantian mode dari EV hingga HEV sesuai dengan kebutuhan mesin tanpa perlu melibatkan pengemudi. Pengemudi hanya merasakan perubahan dari EV ke HEV saat mobil terdengar menyalakan mesin secara otomatis tanpa getaran.