LABVIRAL.COM, Mungkin masih banyak orang yang awam dengan istilah kata Flag-to-Flag. Memangnya apa sih arti dari istilah tersebut? Dalam MotoGP Flag-to-Flag adalah kondisi dimana pembalap diperbolehkan menukar motornya selama balapan sedang berlangsung ketika cuaca tiba-tiba berubah. Misalkan dari terang dan kering menjadi hujan karena basah ataupun sebaliknya.
Seperti salah satu pembalah MotoGP, Marc Marquez menjadi salah satu pembalap yang selalu sukses dalam melakukan Flag-to-Flag. Pada 2013 sampai 2017, Marquez mampu memenangkan lima dari enam balapan dengan metode ini yakni, Assen 2014, Misano 2015, Argentina dan Sachsenring 2016, yang terakhir di Brno 2017.
Metode Flag-to-Flag ini tidak dilakukan secara sembarangan, namun memiliki sejumlah aturan yang harus dicermati, berikut penjelasannya seperti yang dilansir Labviral.com dari astra-honda.com:
1. Adanya bendera putih (white flag)
Bendera putih yang dimunculkan oleh marshals menandakan pembalap dapat masuk kedalam pit untuk mengganti motor karena kondisi balapan berubah dari kering (dyr race) menjadi basah (wet race), dan berlaku sebaliknya.
2. Cuaca tidak menentu
Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, setiap tim dapat menyiapkan set-up motor dengan ban basah ataupun ban kering. Penyesuaian setelan lainnya juga diizinkan, termasuk penggunaan selimut pemanas ban (tyre warmer) yang berfungsi untuk mendapatkan suhu ideal pada ban.
3. Dilakukan di pit lane
Pergantian motor wajib dilakukan di pit lane, kru dan official tim harus memposisikan motor sedemikian rupa sebelum race dimulai sehingga pembalap dapat berhenti disamping motor pengganti lalu akan melompat ke motor tersebut untuk mempercepat waktu.
Namun pada tahun 2017 ada aturan baru untuk Flag-to-Flag, bahwa pergantian motor membentuk pola menyiku, tidak sejajar seperti regulasi sebelumnya.
4. Dalam posisi gigi netral
Mesin motor pengganti kemudian harus dinyalakan sebelum pembalap sampai di pit lane, namun kondisi gigi motor harus dalam keadaan netral.
5. Maksimal hanya lima mekanik
Maksimal hanya lima mekanik yang diizinkan berada di pit lane saat prosedur Flag-to-Flag ini sedang dilakukan. Selain itu, kru tim juga bertanggung jawab menentukan kapan melepas pembalap agar tidak terjadi tabrakan dengan pembalap lain atau kecelakaan lainnya.
Jika ada kesalahan, maka stewards berhak menghukum pembalap ataupun tim yang sedang bertugas tergantung kesalahannya. Bahkan tidak jarang juga ada pembalap yang salah berhenti di depan motor rekan setimnya dan berbuntut penalti.
Nah itu dia aturan main dari prosedur Flag-to-Flag pada MotoGP. Bagaimana sudah mengerti belum riders?