Baterai ini menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi, dengan nikel dan logam lain (seperti titanium) sebagai elektroda. Baterai ini memiliki keunggulan berupa biaya rendah, ramah lingkungan, dan tahan terhadap overcharging.
Meski begitu, baterai ini juga memiliki kelemahan berupa bobot berat, kapasitas rendah, efisiensi rendah, dan umur pendek.
Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi
3. Lead Acid
Lead Acid merupakan jenis baterai yang sudah lama digunakan pada mobil konvensional dan bisa digunakan pada mobil listrik. Baterai tertua yang digunakan untuk kendaraan listrik ini terbuat dari timbal dan asam sulfat sebagai elektroda.
Baterai ini memiliki keunggulan berupa harga murah, mudah didaur ulang, dan mudah diisi ulang. Sementara, kelemahan baterai ini, yakni memiliki bobot sangat berat, kapasitas sangat rendah, efisiensi sangat rendah, dan umur sangat pendek.
4. Solid-State
Baterai ini merupakan jenis baterai terbaru yang masih dalam tahap pengembangan. Solid-State menggunakan elektrolit padat sebagai penghantar ion antara elektroda.
Baterai ini diharapkan memiliki keunggulan berupa bobot sangat ringan, kapasitas sangat besar, efisiensi sangat tinggi, dan umur sangat panjang. Namun, baterai ini masih menghadapi tantangan berupa biaya produksi yang sangat mahal dan teknologi yang belum matang.
5. Baterai Nickel-Cadmium