LABVIRAL.COM - Salah satu bentuk perawatan motor adalah dengan rutin mencucinya. Namun, terkadang pemilik kendaraan masih mengabaikan ketepatan waktu saat mencuci motor. Misalnya, mencuci motor saat kondisi mesin masih panas.
Mencuci motor saat kondisi mesin masih panas ternyata memiliki risiko. Meski tidak dirasakan secara langsung, tapi jika hal ini terus diulang-ulang maka berpotensi membuat motor cepat rusak.
Melansir dari laman Astra Motor, meski kegiatan mencuci motor terlihat simpel, tapi pemilik kendaraan tetap perlu memerhatikan rambu-rambunya.
Saat mencuci motor dalam kondisi mesin masih panas, logam besi yang panas jika terkena air dingin akan menyebabkan perubahan suhu yang cukup signifikan.
Kebiasaan buruk ini tentu harus dihindari oleh pemilik motor karena lebih banyak dampak negatif yang akan mereka dapatkan daripada mendapatkan motor bersih dengan konsekuensi rusak di masa mendatang.
Salah satu komponen penting motor yang paling mudah rusak karena mencuci saat mesin panas adalah leher knalpot. Kondisi ini ditandai dengan besi knalpot yang mulai berubah menguning dan leher knalpot yang berlapis krom akan mengelupas.
Selain itu, akan muncul bercak noda yang tertinggal karena kandungan deterjen pada sabun yang melekat di bagian yang panas pada motor.
Dalam kondisi panas, mesin akan mengeluarkan uap saat disiram air.
Uap air itu dapat menyebabkan penumpukan embun pada panel indikator, water spot, dan reflektor lampu. Mesin yang panas pun berisiko melukai tangan kita saat mencuci.