Pilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak bagus, kinerja gemilang, reputasi baik, serta punya nama besar. Dengan begitu, kamu dapat berinvestasi dengan tenang dan aman.
Baca Juga: Berikut Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Memilih Investasi Reksadana
3. Cek biaya investasi
Kalau mau investasi dengan mempercayakan pada ahlinya, jangan hanya tahu berapa keuntunganmu saja. Tetapi juga ada biaya-biaya yang dikenakan ke investor reksadana.
Biasanya biaya tersebut, meliputi biaya pembelian unit penyertaan, penjualan kembali, pengalihan unit, dan biaya transaksi maupun transfer bank. Cari tahu berapa biaya ini sebelum investasi.
Perusahaan harus terbuka mengenai detail biaya investasi. Tidak ada yang ditutup-tutupi, sehingga investor memahaminya.
Jika memilih manajer investasi yang punya nama besar, reputasi bagus, dan portofolio kinerja oke, konsekuensinya biaya lebih mahal.
4. Sesuaikan dengan profil risiko kamu
Kategori investor menurut profil risikonya ada tiga jenis, yakni konservatif (sangat aman), moderat (menengah), dan agresif (berani mengambil risiko tinggi). Nah, kamu termasuk yang mana?
Jika kamu termasuk investor konservatif, senangnya cari aman, maka pilih manajer investasi yang pengelolaan dananya tidak memiliki risiko besar. Akan tetapi, biasanya risiko berbanding lurus dengan keuntungan.
Bila risikonya kecil, keuntungannya pun juga minim. Meski demikian, tidak perlu khawatir, tergantung kelihaian manajer investasi dari pengalaman atau jam terbangnya.
Terpenting, pastikan kamu memilih manajer investasi yang sesuai dengan profil risikomu agar tidak menyesal nantinya.