4 Alasan Tren Nikah di KUA ala GenZ Layak Dicontoh, Bisa Hemat Biaya

Dian Eko Prasetio
Senin 27 Maret 2023, 08:44 WIB
Ilustrasi menikah di KUA (Sumber : twitter.com/odengpejjj/)

Ilustrasi menikah di KUA (Sumber : twitter.com/odengpejjj/)

LABVIRAL.COM - Belakangan ini gerakan normalisasi menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) tengah ramai di jagat media sosial.

Orang-orang mulai percaya diri mengunggah pernikahan sederhana mereka bahkan tanpa dekor dan tamu undangan.

Tren ini tentu saja turut mendobrak stereotip di mana menikah itu mahal, ribet, dan melelahkan. Awalnya, maraknya nikah di KUA saja ini dimulai saat era pandemi Covid-19.

Dengan alasan PPKM maka masyarakat Indonesia dilarang menggelar hajatan atau kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa, termasuk pernikahan. 

Itulah mulanya banyak pasangan muda atau GenZ yang justru merasa beruntung bisa menikah di KUA.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Jahe bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Redakan Nyeri Haid

Karena di Indonesia sendiri, tak jarang terjadi resepsi pernikahan hanya sebagai ajang gengsi orang tua bukan murni keinginan si pengantin.

Kalau kamu tim setuju nikah sederhana di KUA saja atau resepsi? Berikut 4 alasan kalau menikah di KUA saja itu gak papa banget lho guys.

1. Hemat Biaya

Pernikahan yang dapat diadakan di KUA pada hari kerja dan jam operasional, yakni dari hari Senin sampai Jumat Pukul 08:00 WIB – Pukul 16:00 WIB ini tidak dipungut biaya alias Rp0.

Sedangkan, jika akad nikah dilaksanakan di luar KUA dan bukan hari kerja, calon pengantin harus membayar Rp600 ribu. Di mana uang tersebut akan masuk ke kas negara sebagai PNBP.

Nah, dari sini saja sudah terlihat bahwa menikah di KUA lebih irit. Kita tidak usah mengeluarkan dana sebesar Rp600 ribu untuk biaya pencatatan pernikahan.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pencuri Data versi Polisi Siber, Hindari Sekarang Juga

2. Tidak Ribet

Menikah di KUA juga cocok buat kamu yang nggak mau ribet dengan segala printilan persiapan pernikahan.

Seperti gonta-ganti gaun pengantin, membuat dan mengirim undangan, mengadakan catering hingga dekorasi.

Semua itu sudah pasti menelan biaya besar serta tenaga untuk mengurusnya. Belum lagi seragam keluarga, hiburan, dan masih banyak lagi jika mengikuti kebanyakan tren pernikahan di Indonesia.

Baca Juga: 5 Cara Memutihkan Gigi dengan Bahan Alami

3. Lebih Merdeka dengan Pilihan

Banyak anak muda yang mengadakan resepsi pernikahan bukan karena keinginan sendiri, melainkan tuntutan orang tua.

Tak sedikit pula yang akhirnya butuh waktu lama untuk menabung hanya untuk mengadakan pesta pernikahan. Bahkan tak sedikit juga yang terlilit hutang karena memaksakan diri melangsungkan pesta.

Jika menikah sederhana adalah keinginan sendiri, maka nggak ada salahnya mengkomunikasikan tujuan pernikahan sederhana ini kepada orang tua.

Baca Juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Mobile Banking, Akses Mudah tapi Rentan Pembobolan

4. Rasional

Dilansir dari nu online, walimah al-ursy atau perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah atas terlaksananya akad nikah dengan menghidangkan makanan, sebagaimana menurut Jumhur ulama, hukumnya sunnah.

Jadi meskipun menikah di KUA biasanya juga melakukan syukuran bersama keluarga terdekat, maupun tetangga.

Bedanya saat memilih menikah sederhana tentu budgetnya juga tidak sebanyak kalau mengadakan pesta resepsi dengan tamu undangan. Pilihan ini makin ke sini makin dianggap rasional oleh kalangan genz Z.

Nantinya, biaya untuk resepsi pernikahan bisa dialihkan untuk kepentingan yang lain seperti membiayai kehidupan rumah tangga, membeli rumah masa depan, dan juga menyiapkan tabungan pendidikan untuk anak-anak. 

Meskipun tengah jadi tren, tetap saja segala sesuatunya kembali lagi kepada masing-masing pasangan, dan kesepakatan bersama dengan pasangan kamu ya. Mau nikah sederhana atau meriah, silahkan disesuaikan kondisi ekonomi masing-masing.

Baca Juga: Apa Perbedaan Internet Banking dan Mobile Banking?

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini