Rocky Gerung kembali melakukan kritik terhadap presiden Joko Widodo terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Dalam video yang beredar Rocky mengeluarkan pernyataan “bajingan tolol
Kata “bajingan tolol” tidak lepas dari konteks Kebijakan tentang IKN. Banyak yang menilai kata-kata tersebut diperuntukkan kepaja presiden Jokowi. Sontak saja publik gemuruh, pro kontra lahir seketika, ada yang balik mengkritik pernyataan Rocky Gerung, tapi juga ada yang mendukungnya
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan:
"Apa yang dilakukan Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian"
"Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban"
Berbeda dengan Hasto, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai kritik Rocky Gerung masih dalam koridor wajar
“Kritik yang selama ini disampaikan Rocky Gerung masih dalam batasan yang wajar pada koridor demokrasi dan akademis sebagai penjaga akal sehat publik agar terjaga kewarasan dan keseimbangan di masyarakat”
Klarifikasi Rocky Gerung
"Saya menghina presiden, bukan Jokowi-nya. Itu bedanya. Jadi mesti bedain, presiden itu adalah fungsi, dia tidak permanen, setiap lima tahun kita pilih"
"Sesuatu yang kita pilih tidak mungkin kita beri martabat, karena martabat itu hanya melekat pada manusia yang autentik, bukan pada jabatan publik"
Perkataan "bajingan tolol" disampaikan dalam konteks mengkritik proyek IKN. Rocky bilang, proyek IKN keputusan politiknya dibuat sebelum ada analisis dampak lingkungan (Amdal) atas proyek pembangunan ibu kota di Kalimantan Timur tersebut
"Kalau pintar amdal dulu, baru keputusan politik. Semua yang saya terangkan itu ada basis akademisnya, lalu kenapa marah ke saya"
"Jadi, kalau ada yang baper (bawa perasaan), silakan baper. Saya anggap itu hak konstitusional saya untuk mengucapkan perbedaan"
Tentang kata "bajingan tolol", Rocky mengatakan
"Kata bajingan itu kalau dimasukkan ke dalam etnolingiustik itu, itu istilah yang bagus sebetulnya, istilah yang memperlihatkan ada keakraban. Saya ucapin aja tuh, memang bajingan Presiden Jokowi. Di dalam dalil itu suasanya debat politik, bukan saya menghina dia sebagai kepala keluarga"