LABVIRAL.COM - Saturasi oksigen sangat penting untuk selalu dikontrol. Karena jika saturasi oksigen rendah, itu dapat menjadi tanda awal kamu butuh penanganan medis. Itulah sebabnya penting bagi ibu hamil untuk memastikan saturasi oksigen tetap stabil, yang bisa diukur melalui penggunaan pulse oximeter yang biasanya diletakkan pada jari.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa, saturasi oksigen yang normal bagi orang dewasa dan anak-anak berada pada rentang 95-100 persen. Sedangkan saturasi oksigen pada ibu hamil seharusnya berada di atas 95 persen.
Maka untuk dapat memastikan tubuh memiliki saturasi oksigen yang baik, Bunda bisa menggunakan Pulse Oximeter.
Pulse Oximeter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen atau saturasi dalam darah. Tak hanya mengukur oksigen, alat kecil ini juga mampu mendeteksi detak jantung secara simultan. Bahkan, -perangkat ini juga mampu dengan cepat mendeteksi perubahan kecil sekalipun dalam tubuh.
Oximeter juga dapat melihat seberapa efisien oksigen yang diangkut oleh jantung ke lengan dan kaki. Dalam Jurnal Oxygen Saturation yang dikutip Labviral.com, menjelaskan bahwa saturasi oksigen adalah ukuran seberapa banyak sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh.
Lebih jelasnya, fungsi oximeter dijabarkan dalam beberapa poin dibawah ini:
1. Memantau Pasien Kritis
Oximeter juga berguna untuk memonitor individu yang mengalami kondisi kritis, terutama saat mereka dirawat di rumah sakit. Bentuk alat ini yang kecil mirip klip memungkinkan pemasangannya pada jari atau daun telinga. Tapi sebagian besar orang menggunakannya pada jari tangan.
2. Mendeteksi Fungsi Jantung
Tujuan penggunaan oximeter adalah untuk mengukur seberapa efisien jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh. Meski tak memberikan gambaran mendetail tentang fungsi jantung secara keseluruhan, alat ini dapat digunakan sebagai alat darurat untuk memantau perkembangannya.
Baca Juga: Mengenal Keputihan Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya
3. Deteksi Fungsi Paru-Paru
Penggunaan oximeter pada pasien lainnya adalah untuk menilai kinerja paru-paru. Hasilnya dapat membantu menentukan apakah seseorang memerlukan bantuan pernapasan atau penggunaan ventilator, terutama bagi mereka yang menjalani operasi atau terapi khusus.
4. Alat Pemeriksa Penyakit Kronis
Alat ini sering digunakan pada pasien kritis di ruang ICU dan juga digunakan oleh beberapa dokter saat memeriksa pasien di poliklinik paru atau jantung. Beberapa kondisi yang memerlukan pemantauan oximeter meliputi: PPOK, anemia, serangan atau gagal jantung, dan kelainan jantung bawaan.
5. Memastikan Kekuatan Fisik
Selain itu, oximeter juga digunakan untuk menilai respons fisik terhadap aktivitas yang meningkat. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah seseorang mengalami gangguan bernapas saat tidur, seperti sleep apnea, misalnya.
Tapi yang pasti, oximeter hanyalah alat pengukur saja. Bunda harus menjaga kadar oksigen harus tetap stabil, agar dalam masa mengandung ini, Bunda dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Cara-cara ini bisa diikuti:
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Miring ke Kanan? Ini Penjelasan Lengkapnya
1. Istirahat yang cukup
Memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup juga penting dalam menjaga saturasi oksigen ya, Bun. Cobalah untuk tidur dengan cukup selama 7-9 jam setiap malam. Tapi sebelum tidur, latihlah pernapasan dalam agar dapat membantu menenangkan tubuh dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
2. Ambil posisi tidur paling nyaman
Ketika usia kehamilan dan ukuran rahim makin meningkat, kapasitas paru-paru dapat berkurang. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mencari posisi tidur yang nyaman, seperti tidur setengah duduk atau tidur miring ke kiri atau kanan. Posisi ini dapat membantu meningkatkan kapasitas dada dan menjaga stabilnya saturasi oksigen.
3. Wajib memenuhi asupan makanan bergizi dan minum yang cukup
Bunda juga wajib mengonsumsi makanan bergizi agar dapat membantu menjaga fungsi tubuh secara normal dan juga menjaga saturasi oksigen. Pastikan juga untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, karena air mengandung oksigen. Minum air secara cukup dapat membantu menjaga ketenangan dan menjaga saturasi oksigen tetap baik.
4. Rutin berolahraga ringan
Melakukan olahraga ringan dapat melatih paru-paru dan jantung agar bekerja lebih baik. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menjaga saturasi oksigen. Tapi sebelum memulai olahraga, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui olahraga mana yang aman dilakukan bumil.
Itu dia Cara Menjaga Saturasi Oksigen Tetap Stabil Bagi Ibu Hamil dan Mengetahui Fungsi Oximeter sebagai Alat Bantunya, semoga Bunda dan si kecil selalu sehat.***