Metafora (perumpamaan): Metafora adalah majas yang menggambarkan suatu hal dengan menyamakannya dengan hal lain secara langsung, tanpa menggunakan kata pembanding seperti pada simile. Contoh: "Dia adalah matahari dalam hidupku."
Personifikasi: Majas ini memberikan sifat-sifat manusia kepada objek atau makhluk non-manusia. Contoh: "Angin berkata dengan bisikannya yang lembut."
Metonimi (penggantian): Metonimi adalah majas yang menggantikan suatu kata dengan kata yang berkaitan atau berhubungan erat dengannya. Contoh: "Saya menyukai karya Shakespeare" (Shakespeare menggantikan karya-karya tulisnya).
Sinestesia: Majas ini menggabungkan pengalaman sensorik yang berbeda-beda. Contoh: "Warna musik itu merah."
Baca Juga: Lirik Lagu Everglow dari Coldplay dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Hiperbola (berlebih): Hiperbola menggunakan pernyataan berlebihan atau berlebihan secara ekstrem untuk memberikan efek yang dramatis atau mencolok. Contoh: "Aku sudah memberitahumu sejuta kali!"
Ironi: Ironi adalah majas yang menggambarkan makna yang bertentangan dengan yang sebenarnya atau yang diharapkan. Contoh: "Dia seorang penghafal ulung, tentu saja dia lupa membawa kunci rumah."
Litotes: Litotes adalah majas yang menggunakan pengurangan pernyataan untuk menyampaikan makna yang sebenarnya lebih kuat. Contoh: "Dia tidak buruk dalam memainkan gitar."
Elipsis: Elipsis adalah majas yang menghilangkan kata-kata yang seharusnya ada dalam kalimat tetapi masih bisa dimengerti secara kontekstual. Contoh: "Semalam saya datang, hari ini dia pergi."
Pleonasme: Pleonasme menggunakan pengulangan kata atau penggunaan kata yang sebenarnya tidak perlu dalam kalimat. Contoh: "Bola bulat" atau "naik ke atas".