Virus rabies bersifat neurotrofik, yang berarti predileksinya pada sistem saraf. Virus ini berjalan melalui sistem saraf, sehingga tidak terdeteksi melalui pemeriksaan darah. Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa mendiagnosis dini sebelum muncul gejala klinis rabies.
Baca Juga: Apa Itu Rabies? Penyebab Bocah 5 Tahun Meninggal Akibat Gigitan Anjing di Bali
Tahap Prodomal
- Demam
- Lesu
- Tidak Nafsu Makan
- Insomnia
- Sakit Kepala Hebat
- Sakit Tenggorokan
- Nyeri
Tahap Sensoris
Pada tahapan ini sering ditemukan rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan/cakaran, cemas dan reaksi berlebih terhadap rangsangan sensorik.
Tahap Eksitasi
Pada tahap ini penderita mengalami berbagai macam gangguan neurologik,penderita tampak bingung, gelisah, mengalami halusinasi, tampak ketakutan disertai perubahan perilaku menjadi agresif, serta adanya bermacam-macam fobia yaitu hidrofobia, aerofobia, fotofobia. Hidrofobia merupakan gejala khas penyakit rabies karena tidak ditemukan pada penderita penyakit enchepalitis lainnya.
Gejala lainnya yaitu spasme otot, hiperlakrimasi, hipersalivasi, hiperhidrosis dan dilatasi pupil. Setelah beberapa hari pasien meninggal karena henti jantung dan pernapasan. Dari seluruh penderita rabies sebanyak 80% akan mengalami tahap eksitasi dan lamanya sakit untuk tahap ini adalah 7 hari dengan rata-rata 5 hari.
Baca Juga: MA Tolak Kasasi Rezky Aditya
Tahap Paralisis