"Padahal biasanya seniman atau budayawan itu punya hati yg murni dan tulus, ini malah penuh muatan politis," tulis @DelJaniver.
Akun lainnya @IsoWira yang menyebut bahwa semua orang punya pilihan, namun tak semestinya membuang sampah sembarangan.
Baca Juga: Denny Indrayana Duga Presiden Jokowi Korupsi, Wajib Dimakzulkan?
"Saya paham semua orang punya pilihan, tapi tak semestinya dia buang sampah disembarang tempat. Kecuali bernafas pun penuh dengan sampah," ungkapnya di kolom komentar.
Wargante lain bahkan menyayangkan isi pantun Butet Kartaredjasa yang menurutnya di usia Butet seharunya melahirkan sastra yang melegenda.
"Sastrawan receh sudah afkir ...syair sastra yang buruk hampir sama dengan ocehan buzer cebong kebanyakan...seumur dia harusnya melahirkan sastra yang melegenda ini kok seperti syair koran yang tidak laku...sudah layak digudangkan," tulis @Mr_Boed2.
Baca Juga: Kapolri: Dalam Pemilu Pasti Akan Selalu Ada Perbedaan, Selalu Ada Konflik
Isi pantun Butet Kartaredjasa
Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.
Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Yah, begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.