Alasan ia menjadikan pemikiran Ir. Soekarno sebagai mazhab karena merasa kenal, dan pernah berjabat tangan dengan sang proklamator pada saat SD kelas tiga.
"Terus saya berkenalan langsung pemikirannya sejak tahun 1963, sampai sekarang. Saya yakin Bu Megawati belum tentu membaca Di Bawah Naungan Bendera Revolusi dengan hafal. Saya itu sampai hafal kata satu per satunya," tambahnya.
Berdasarkan buku yang sebenarnya berjudul Di Bawah Bendera Revolusi tersebut, Panji menyimpulkan agar para muslimah tidak terbelenggu dan jadi budak dalam morality.
"Sholat saja dipakai tabir, najis amat ini perempuan, ada yang ke depan dikomentari, najis amat itu perempuan," tutupnya.
Baca Juga: Pemerintah Didesak Segera Tindak Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Arsul Sani: Jangan Terlalu Lama!
Hukum shaf laki-laki dan perempuan bercampur
Umumnya, barisan atau shaf dalam salat antara laki-laki dan perempuan akan dipisah dengan tabir sehingga tidak menyatu.
Dalam sebuah hadis dikatakan, "Shaf yang paling baik bagi laki-laki adalah shaf yang paling awal, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling akhir. Dan shaf yang paling baik bagi wanita adalah shaf yang paling akhir, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf yang paling awal." (HR. Muslim).
Dikutip dari NU Online, jemaah laki-laki seyogyanya menempati posisi terdepan dalam shaf salat jamaah sedangkan perempuan pada barisan paling belakang.