Kronologi Perang Gerilya Jenderal Soedirman hingga Berakhir Sukses Tumpaskan Belanda

Zahwa Elia Azzahra
Kamis 03 Agustus 2023, 20:03 WIB
Jenderal Soedirman (Sumber : Istimewa)

Jenderal Soedirman (Sumber : Istimewa)

LABVIRAL.COM - Jenderal Soedirman adalah seorang tokoh militer Indonesia yang sangat terkenal karena perannya dalam perang gerilya selama Perang Kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Perang gerilya adalah bentuk perang di mana kelompok yang lebih kecil dan lebih lemah secara konvensional menggunakan taktik serangan mendadak dan gerakan cepat untuk melawan kekuatan yang lebih besar dan lebih kuat.

Jenderal Soedirman, yang bernama lengkap Soedirman Soemitro, lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional, Selain Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Ternyata Bisa Menyebabkan Hal Buruk Seperti ini

Jenderal Soedirman adalah komandan paling penting dalam upaya melawan agresi militer Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Soedirman bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia.

Peran Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman memainkan peran penting dalam mengatur perlawanan gerilya melawan pasukan Belanda yang lebih besar dan lebih terlatih.

Baca Juga: Apa Itu Business Plan? Simak Juga Manfaat dan Cara Membuatnya, Lengkap dengan Contoh

Perang gerilya yang dipimpin oleh Soedirman menekankan mobilitas, taktik tarik-menarik, dan penggunaan wilayah yang luas untuk menghindari konfrontasi langsung dengan pasukan musuh yang lebih kuat.

Jenderal Soedirman sering berpindah-pindah wilayah dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, menghindari penangkapan dan memanfaatkan dukungan dari masyarakat di pedesaan.

Taktik gerilya ini memberikan keuntungan kepada pasukan Indonesia karena Belanda kesulitan dalam menghadapi musuh yang tidak terlihat dan terus-menerus bergerak.

Baca Juga: Apa Itu Komunikasi? Catat Jenis-jenis Pekerjaannya dan Daftar Universitas yang Sediakan Jurusannya

Jenderal Soedirman Wafat

Namun, pada akhirnya, Jenderal Soedirman meninggal pada usia muda, yaitu pada 29 Januari 1950, karena tuberkulosis tulang. Kematian beliau menjadi kehilangan besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Meskipun dia meninggalkan dunia pada usia yang relatif muda, warisannya sebagai salah satu pemimpin militer paling cemerlang dan strategi gerilya telah mengilhami generasi berikutnya dalam prinsip-prinsip taktik dan kepemimpinan dalam perang gerilya.

Jasa-jasanya dihargai dan diabadikan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 34 Ayat Alkitab Perjanjian Baru Tentang Harapan pada Masa Depan, Jangan Takut dan Jangan Khawatir

Kronologi Perang Gerilya Jenderal Soedirman

Berikut adalah kronologi perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda:

17 Agustus 1945

Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Mohammad Hatta menyatakan Indonesia sebagai negara merdeka. Perang kemerdekaan dimulai ketika Belanda mencoba merebut kembali wilayah Indonesia.

1945 - 1947

Jenderal Soedirman bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (TNI). Pada awal perang, Soedirman mengalami kesulitan karena pasukan dan persediaan yang terbatas. Namun, dia terus berjuang dan memimpin perlawanan di berbagai wilayah, terutama di Jawa Tengah.

Baca Juga: Cara Mudah untuk Mengetahui Akun Instagram Fake

1948

Soedirman dipromosikan menjadi panglima besar TNI menggantikan Jenderal Sudirman. Di bawah kepemimpinannya, perang gerilya menjadi lebih terorganisir dan efektif.

Taktik Gerilya

Soedirman mengembangkan taktik gerilya yang efektif melawan pasukan Belanda. Dia memanfaatkan wilayah yang luas, menghindari konfrontasi langsung dengan musuh yang lebih kuat, dan mengandalkan dukungan dari masyarakat setempat. Taktik ini membantu kelompok gerilya untuk tetap bergerak dan menghadapi musuh dengan serangan mendadak yang tak terduga.

Pemberontakan dan Perlawanan

Jenderal Soedirman dan pasukannya aktif melakukan pemberontakan dan perlawanan di berbagai wilayah Jawa Tengah. Mereka merebut kembali daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda.

Baca Juga: 8 Topik Obrolan PDKT Sama Gebetan agar Makin Mengenal Satu Sama Lain

Dukungan dari Rakyat

Perjuangan Jenderal Soedirman dan pasukannya mendapat dukungan kuat dari masyarakat. Rakyat di pedesaan memberikan bantuan logistik, informasi intelijen, dan tempat persembunyian kepada kelompok gerilya.

29 Januari 1950

Jenderal Soedirman meninggal dunia pada usia 34 tahun karena tuberkulosis tulang. Wafatnya beliau merupakan kehilangan besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Akhir Perang Gerilya

Meskipun Jenderal Soedirman meninggal, perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak berhenti. Perang gerilya dan perlawanan terus berlanjut hingga akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Desember 1949.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini