Puncak kejayaan Mataram Kuno terjadi pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan, yang memperluas wilayah kekuasaan hingga meliputi sebagian besar Pulau Jawa.
Kerajaan ini mencapai masa keemasannya sebagai pusat kebudayaan dan peradaban di Nusantara. Namun, setelah Rakai Pikatan meninggal, kerajaan ini mengalami kemunduran karena perpecahan internal dan serangan dari luar.
Baca Juga: Cara Membuat Huruf Tebal, Miring dan Garis atau Coret di WhatsApp
Mataram Kuno akhirnya runtuh pada abad ke-10 Masehi, dan wilayah kekuasaannya pecah menjadi beberapa kerajaan kecil, seperti Kediri, Singhasari, dan Kahuripan.
Mataram Islam
Mataram Islam adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak, salah satu kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Pada abad ke-16 Masehi, Sultan Hadiwijaya, yang lebih dikenal dengan sebutan Panembahan Senopati, berhasil mendirikan Kerajaan Mataram Islam di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Yogyakarta dan Surakarta (Solo).
Baca Juga: Proposal yang Efektif dan Menarik Bisa Kamu Buat dengan Mengikuti Langkah-langkah Berikut Ini
Puncak kejayaan Mataram Islam terjadi pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (Memprakarsai Mataram Baru) pada paruh pertama abad ke-17 Masehi.
Sultan Agung berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.
Ia juga berhasil membangun kerajaan yang kuat dengan birokrasi yang efisien serta mengembangkan seni, sastra, dan kebudayaan Jawa.