Kemudian sejak peristiwa heroik perobekan bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih pada 1945, nama hotel diubah menjadi Hotel Merdeka.
Tak bertahan lama, hotel tersebut kembali berganti nama menjadi L.M.S. Hotel. Sarkies Bersaudara mengambil alih kembali pengelolaan hotel dan mengganti namanya untuk mengenang pendirinya, Lucas Martin Sarkies.
Pada tahun 1969, nama hotel kembali berubah menyusul pergantian manajeman menjadi Hotel Majapahit. Saat itu, Mantrust Holding Co. menjadi pemilik baru dan mengambil nama hotel karena terinspirasi salah satu kerajaan tua di pulau Jawa.
Kemudian, kelompok usaha perhotelan Mandarin Oriental mengakuisisi kepemilikan di 1993, sehingga namanya berganti menjadi Mandarin Oriental Hotel Majapahit.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA, Pengguna Twitter Paling Banyak Pilih Anies Baswedan
3. Bangunan khas arsitektur kolonial Belanda
Hotel ini pertama kali bernama Hotel Oranje yang dibangun pada 1910 oleh pengusaha keturunan Armenia, Lucas Martin Sarkies. Hotel dengan berbentuk huruf U ini memiliki ciri khusus arsitektur kolonial Belanda, seperti warna dominan putih, bentuk jendela yang besar, pintu panjang dan atap tinggi.
Hotel Oranje sempat mengalami kerusakan akibat dampak perang. Lalu kembali direnovasi dengan sentuhan arsitektur art deco tanpa menghilangkan ciri khas awal dari gedung hotel.
Baca Juga: 38 Prestasi dan Janji Anies Baswedan, Bebaskan PBB hingga Raih Penghargaan Heroes
4. Status bangunan cagar budaya
Pada tahun 1993, pemerintah menetapkan hotel tersebut sebagai cagar budaya. Selanjutnya, pada 2006, hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata dan berganti nama kembali menjadi Hotel Majapahit hingga sekarang.