Masing-masing yakni belum meratanya ketahanan struktur bangunan sekolah, lemahnya tata kelola risiko di sekolah, dan rendahnya kemampuan mitigasi serta kesiapsiagaan warga sekolah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mendorong lima langkah strategis.
Di antaranya revitalisasi sarana dan prasarana, penguatan iklim sekolah yang adaptif terhadap risiko, integrasi literasi kebencanaan dalam kurikulum, pelaksanaan simulasi dan event tematik, serta peningkatan kapasitas guru melalui pendidikan profesi dan pelatihan sejak dini.***