Saat ini, kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terpantau pergerakannya bersifat ke daerah dan aktif di media sosial untuk melakukan propaganda. Lalu, mereka juga melakukan pengembangan Jamaah melalui pembangunan Pondok Pesantren yang terafiliasi dengan jaringan JAD.
Baca Juga: Honda Ruckus, Motor Matic Honda dengan Tampilan yang Aneh!
Jamaah Ansharusy Syariah (JAS)
Sementara, Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) diestimasikan kegiatannya terpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pergerakan kelompok ini, kata Boy Rafli, terfokus kepada kegiatan politik dan bergabung dengan kelompok kelompok intoleran seperti Front Pembela Islam (FPI).
Jamaah Ansharut Khilafah (JAK)
JAK sendiri telah ada di Indonesia sejak 2016 dan mendapuk diri dengan nama JAK Nusantara. Kelompok teroris Indonesia ini dipimpin oleh Bahrunnaim yang merupakan Khatibah Nusantara ISIS Indonesia.
JAK terbagi menjadi dua yaitu JAK Masyriq (timur) dan JAK Maghrib (barat) dan seiring berjalannya waktu kelompok ini bekerja sama dengan JAD.
JAK saat ini terpecah menjadi dua kelompok, yaitu JAK pimpinan Arham alias Abu Hilya yang fokus pada pengembangan Rumah Quran Imam Ahmad dan badan amal.
Kemudian, kelompok kedua adalah JAK pimpinan Suherman yang fokus pada pengelolaan Baitul Mal Watanwil dalam memberikan santunan terhadap janda -janda yang ditinggalkan oleh anggota JAK yang berjihad.
Baca Juga: Motor Listrik VMX 08 Ini Sanggup Tempuh Jarak 270 Km, Bobotnya Cuman 50 Kg.