LABVIRAL.COM - Satu dari 17 partai politik nasional di Pemilu 2024 ialah Partai Buruh, yang berada di nomor urut 6. Ideologi Partai Buruh adalah Pancasila dengan berfokus pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas partai ini Negara Sejahtera atau Walfare State.
Lambang partai, yakni ada tulisan Partai Buruh berukuran besar dan padi dengan 33 bulir dan 3 rumpun padi. Di bawah gambar padi ada tulisan Negara Sejahtera sebagai tujuannya didirikannya Partai Buruh.
Adapun warna dasar lambang Partai Buruh adalah oranye. Warna itu turut tercermin dalam atribut partai lain, seperti jaket, spanduk, dan aksesoris lainnya.
Baca Juga: Profil Partai Gelora, Peserta Pemilu 2024 Nomor Urut 7, Disebut Pecahan PKS
Pada Pemilu 2024, Partai Buruh menargetkan untuk lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal meyakini partainya mampu lolos ambang batas parlemen sebesar empat persen di kursi parlemen.
Hal ini mengingat, kata Iqbal, Partai Buruh memiliki pemilih potensial dari anggota serikat buruh yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Profil Anies Baswedan: Cucu Pejuang Kemerdekaan hingga Pencetus Indonesia Mengajar
Sejarah berdirinya Partai Buruh
Partai Buruh pertama kali didirikan pada 28 Agustus 1998, tiga bulan setelah Presiden kedua Republik Indonesia Suharto menyatakan berhenti pada 21 Mei 1998 dalam gelombang demonstrasi menuntut reformasi.
Setelah melalui proses verifikasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Partai Buruh yang dipimpin Muchtar Pakpahan, bisa mengikuti Pemilu 1999. Saat itu nama partai tersebut adalah Partai Buruh Nasional dengan nomor urut 37.
Partai Buruh kemudian berubah nama menjadi Partai Buruh Sosial Demokrat untuk bisa mengikuti Pemilu 2004. Saat itu mereka mendapatkan nomor urut 2.
Partai Buruh kemudian dinyatakan tidak lulus verifikasi KPU untuk bisa mengikuti Pemilu 2009. Namun, setelah menggugat ke Majelis Konstitusi mereka bisa mengikuti Pemilu 2009 dengan nomor urut 44.
Baca Juga: Profil Partai Perindo, Peserta Pemilu 2024 Nomor Urut 16, Awalnya Sebuah Ormas
Dikutip dari laman resminya , Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dan 4 Konfederasi serikat pekerja dan 50 federasi serikat pekerja tingkat nasional sampai organisasi nelayan, kemudian mendeklarasikan kembali perubahan susunan kepengurusan dan lambang Partai Buruh pada 5 Oktober 2021.
Sejumlah organisasi yang mendukung deklarasi perubahan Partai Buruh adalah pengurus Partai Buruh sebelumnya, Rumah Buruh Indonesia unsur konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Rumah Buruh Indonesia unsur Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Organisasi Rakyat Indonesia - KSPSI Serikat Petani Indonesia (SPI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Rumah Buruh Indonesia unsur FSP KEP, Rumah Buruh Indonesia unsur FSP FARKES Reformasi, Forum Pendidik dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FPTHSI), dan Gerakan Perempuan Indonesia (GPI).
Baca Juga: Profil Prabowo Subianto: Kehidupan Pribadi, Karir, dan Hobi
Dipimpin Saiq Iqbal, ini Visi dan Misi Partai Buruh
Visi
Viisi Partai Buruh mewujudkan Indonesia sebagai negara yang sejahtera (welfare state). Ada tiga prinsip dalam negara sejahtera, yang pertama kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang adil dan merata, serta tanggung jawab publik.
Misi
Tiga prinsip utama itu kemudian diturunkan dalam 13 sasaran kerja partai berupa misi, yaitu:
Kedaulatan rakyat;
lapangan kerja;
pemberantasan korupsi;
jaminan sosial;
kedaulatan pangan, ikan, dan ternak;
upah yang layak;
Pajak yang berkeadilan;
hubungan industrial;
lingkungan hidup, HAM, dan masyarakat adat;
perlindungan perempuan dan anak muda; pemberdayaan kelompok difabilitas; perlindungan dan advokasi tenaga honorer; serta penguatan koperasi dan BUMN.
Ketua Umum Partai Buruh dari Masa ke Masa
Muchtar Pakpahan (1998- 2010)
Said Iqbal (2021-Petahana)
Susunan pengurus Partai Buruh periode 2021-2026
Komite Eksekutif (Exco-Pusat)
Presiden: Said Iqbal
Wakil Presiden: Agus Supriyadi
Sekretaris Jenderal: Ferri Nuzarli
Bendahara Umum: Agus Sarjanto
Majelis Tingkat Pusat
Ketua Majelis Rakyat: Sonny Pudjisasono
Wakil Ketua Majelis Rakyat: P. Charly Samosir
Sekretaris Majelis Rakyat: Ismail Kamarudin Umar
Ketua Majelis Nasional: Agus Ruli Ardiansyah
Sekretaris Majelis Nasional: Damar Panca Mulya
Ketua Mahkamah Partai: Riden Hatam Aziz
Wakil Ketua Mahkamah Partai: Ali Fahmi
Sekretaris Mahkamah Partai: James Simanjuntak