LABVIRAL.COM - Anas Urbaningrum komentari sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang hingga kini belum menentukan arah koalisinya untuk Pilpres 2024.
PDIP dalam Pilpres 2024 memang bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presidennya sendiri, tanpa berkoalisi.
"PDIP sekalipun yang bisa mengajukan capres dan cawapresnya sendiri belum tentu menang," kata Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2023).
Baca Juga: Diusul Duet dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Begini Reaksi Mahfud MD
Menurut Anas, PDIP berpotensi menang Pilpres 2023 apabila membentuk koalisi.
"Kalau mau menang ya pasti berpikir untuk bangun koalisi dengan partai yang lain," tuturnya.
Anas yang baru bebas dari Lapas Sukamiskin tampaknya memperhatikan kondisi politik nasional. Dia mengatakan bahwa syarat menang Pemilu adalah membangun koalisi dengan partai lain.
Baca Juga: Mudik Sekaligus Wisata Religi ? Berikut 27 Masjid yang Sayang Untuk Dilewatkan
"Dalam konteks politik Indonesia sekarang, itu tidak mungkin tanpa kesepakatan koalisi," ucapnya.
Anas terjun ke dunia politik pertama kali melalui Partai Demokrat. Dia sempat dinobatkan sebagai bintang politikus muda Indonesia.
Namun, karir politik Anas terjun bebas usai terjerat kasus mega proyek Hambalang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Info Lokasi Salat Idul Fitri 1444 H di DKI Jakarta
Sewaktu di Partai Demokrat, Anas memegang jabatan sebagai Ketua Divisi Otonomi Politik dan Daerah DPP.
Pada 2009, Anas maju sebagai calon legislatif dan terpilih dengan perolehan suara terbanyak untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung). Dia meraih 178.381 suara.
Setelah masuk Senayan, Anas menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI periode 2009-2014.
Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Lampu Lalu Lintas Berwarna Hijau, Merah dan Kuning
Tidak berhenti di situ, Anas kemudian mencalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Anas yang merupakan mantan Ketua Umum PB HMI terpilih menjadi Ketum Partai Demokrat pada kongres di Bandung, 20-23 Mei 2010. Perolehan suara Anas mengungguli suara calon lain Andi Malarrangeng dan Marzuki Alie.
Anas menjadi ketua partai termuda. Dia sempat digadang-gadang menjadi calon presiden dari generasi muda pada Pilpres 2014.
Baca Juga: Anti Soak, Berikut Cara Menjaga Daya Tahan Baterai Ponsel
Saat berada di puncak karir politiknya, Anas malah terjerat korupsi mega proyek Hambalang, Bogor.
Anas harus berurusan dengan KPK setelah Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarudi tersandung kasus korupsi Wisma Atlet di Palembang.
Anas kemudian mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah ditetapkan sebagai tersangka.***