"Yang salat Idul Fitri di lapangan tidak hanya warga Muhammadiyah. Yang salat Idul Fitri di Masjid tidak hanya warga Nahdlatul Ulama," katanya.
"Perbedaan tempat salat terjadi karena perbedaan dalam memahami Hadits Nabi dan pendekatan dalam menetapkan hukum," imbuhnya.
Baca Juga: Putri Gus Dur Ingatkan Wali Kota Sukabumi: Muhammadiyah Punya Hak Solat Idul Fitri
Abdul Muti kemudian menyerukan persatuan. Persatuan yang dimaksudnya bukan penyeragaman, tapi penerimaan atas perbedaan.
"Mari membuka wawasan. Mari bina dan perkuat persatuan. Persatuan bukan penyeragaman, tapi penerimaan atas perbedaan," imbaunya.
Sebelumnya, Abdul Muti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pekalongan dan Pemerintah Kota Sukabumi yang telah mengizinkan pelaksanaan salat Idul Fitri pada 21 April 2023.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Tidak Izinkan Muhammadiyah Pinjam Lapangan Buat Solat Idul Fitri
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Walikota Pekalongan dan Walikota Sukabumi yang mengijinkan lapangan Mataram dan Merdeka sebagai tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri bagi umat Islam pada 1 Syawal 1444 H bertepatan 21 April 2023," ucapnya.***