Peneliti SMRC: Sandiaga Uno Paket Lengkap Jadi Cawapres, Pernah Gelontorkan Rp1 Triliun untuk Kampanye Pilpres

Zahwa Elia Azzahra
Senin 01 Mei 2023, 21:19 WIB
Sandiaga Uno pantas dijadikan cawapres di Pilpres 2024

Sandiaga Uno pantas dijadikan cawapres di Pilpres 2024

LABVIRAL.COM - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut ada tiga pertimbangan yang kemungkinan ditentukan petinggi partai politik dalam memilih calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Saidiman Ahmad mengatakan, aspek pertama adalah elektabilitas. Posisi cawapres diharap bisa mendokrak elektabilitas calon presidennya.

"Cawapres yang punya elektabilitas yang baik itu pasti akan dipertimbangkan untuk menjadi cawapres," kata Saidiman Ahmad sebagaimana dikutip Labviral.com dari video yang tayang di channel YouTube Nalar TV, Senin (1/5/2023).

Baca Juga: Gibran Posting Foto Ganjar Bersama Sandiaga Uno: Cocok Gak Nih?

Saidiman melanjutkan, aspek elektabilitas berjalan lurus dengan sisi sosiologis. Kata dia, sisi sosiologis akan mendukung elektabilitas.

"Jadi kalau ada tokoh yang punya elektabilitas tinggi, tetapi basis wilayahnya itu sama dengan capresnya itu mungkin daya tawarnya lebih lemah," kata Saidiman.

Masih kata Saidiman, cawapres dari wilayah berbeda atau basis sosiologis dari capresnya diyakini akan mendongkrak suara.

Baca Juga: Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo Sepakat Berkolaborasi, Tentang Apa?

"Misalnya katakanlah Ganjar Pranowo sekarang dia adalah seorang nasionalis, basisnya di Jawa, basisnya pada Islam tradisional misalnya, maka dia butuh cawapres yang kira-kira bisa menutupi kekurangan di basis yang lain" imbuhnya.

Saidiman menilai, kekurangan Ganjar Pranowo dapat dilengkapi dengan menggandeng Sandiaga Uno. Sebab, Sandiaga dianggap dekat dengan kelompok Islam.

"Sandiaga dengan Islamnya agak modernis, kemudian dia juga berasal dari daerah luar Jawa, keluarganya berasal dari Gorontalo, Sulawesi," tuturnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Nani Widjaya Berjasa Bagi Industri Kreatif Indonesia

"Jadi dia bisa menambal dari sisi itu" imbuhnya.

Saidiman mengatakan, aspek kedua yang harus dipertimbangkan adalah partai politik.

"Kita tahu bahwa di dalam pemilihan presiden hanya partai politik atau gabungan partai politik yang bisa memajukan seorang atau pasangan calon presiden dan wakil presiden," katanya.

Baca Juga: Ganjar Temui Para Buruh, Netizen: Buruh Hanya Dibutuhkan di Kala Pemilu

Atas dasar itu, partai politik menjadi sangat penting. Keputusan elit-elit partai politik akan menjadi mahal ketika memiliki kader dengan elektabilitas tinggi.

"Orang seperti Airlangga Hartato atau misalnya itu akan punya posisi atau daya tawar yang sangat tinggi karena ia adalah ketua umum partai terbesar (Partai Golkar)," tuturnya.

Saidiman mengatakan, aspek ketiga adalah logistik. Dia menuturkan, tokoh yang mempunyai logistik mencukupi akan menjadi faktor terakhir untuk ditunjuk sebagai cawapres.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Tidak Bisa Bangun Indonesia, Musni Umar Membela, Singgung Karya Anies di Jakarta

"Sandiaga Uno misalnya sudah terbukti itu cukup royal ya di dalam membiayai kampanye politik. Kita tahu dia mengakui misalnya bahwa ketika Pilkada DKI Jakarta dia menggelontorkan Rp108 miliar untuk Pilkada DKI," ungkapnya.

"Dalam kampanyenya di pilpres kemarin (2019) di dalam salah satu acara TV dia mengatakan dia mengeluarkan uang pribadi satu triliun (rupiah)," imbuhnya.

Menurut Saidiman, Sandiaga ada di dalam tiga aspek di atas apabila gabung dengan PPP. Jadi, usulan Sandiaga menjadi cawapres dianggapnya cukup realistis.

Baca Juga: Asila Maisa Posting Video Komentar Negatif Netizen, Akankah Angkat Tangan?

"Karena itu misalnya saya merasa bahwa kalau kemudian orang membicarakan Ganjar-Sandiaga Uno ini sebagai calon wakil presiden yang kemungkinan mendampingi salah satu capres, saya kira itu cukup realistis," tutupnya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini