Waktu Terbaik untuk Aqiqah, Benarkah Harus Hari Ketujuh Setelah Bayi Lahir?

Hadi Mulyono
Rabu 03 Mei 2023, 09:47 WIB
Waktu paling utama untuk aqiqah. (Sumber : unsplash.com/Qamma Farm)

Waktu paling utama untuk aqiqah. (Sumber : unsplash.com/Qamma Farm)

LABVIRAL.COM - Pasca pasangan suami istri dikaruniai anak, mereka dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah setelah bayi dilahirkan.

Aqiqah menurut bahasa artinya adalah rambut yang tumbuh di kepala bayi yang baru lahir. Sedangkan menurut istilah agama, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak terutama kambing sebagai wujud syukur atas bayi yang baru dilahirkan.

Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara lebih spesifik mengenai kapan waktu terbaik untuk aqiqah sesuai dengan ketentuan syariat. So, scroll artikel ini sampai habis ya!

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Istikharah yang Benar Sesuai Sunnah

Waktu paling utama untuk aqiqah

Penting untuk diketahui bahwa hukum melaksanakan aqiqah menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Hukum ini sebagaimana diutarakan oleh Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, dan sebagian besar ulama ahli fikih.

Pendapat ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad saw, "Barangsiapa di antara kamu ingin bersedekah buat anaknya, bolehlah ia berbuat." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasai).

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Senin Kamis, Ibadah Sunnah yang Rutin Dikerjakan Nabi saw

Terkait dengan waktu paling tepat untuk aqiqah, sebagian besar ulama sepakat bahwa penyembelihan dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

Namun jika tidak memungkinkan, penyembelihan bisa dilakukan pada hari ke-14, ke-21 dan ke-28.

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama." (HR. Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Doa Buka Puasa Syawal Sesuai Sunnah, Penyempurna Ibadah Setelah Ramadan

Biasa ditulis dengan redaksional akikah, terdapat hikmah besar mengapa amalan ini disunnahkan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan.

Salah satunya bahwa pada hari pertama, biasanya orangtua akan sibuk mengurus bayi yang baru lahir. Begitu juga kondisi fisik sang ibu yang berjuang melewati proses persalinan juga butuh waktu untuk memulihkan diri.

Bisa dibayangkan jika aqiqah siyariatkan pada hari pertama setelah kelahiran maka yang demikian pasti akan semakin memberatkan para orangtua.

Baca Juga: Jelang Akhir Ramadan, Ini Doa Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah Nabi

Namun pada hari ketujuh, biasanya kondisi sudah lebih kondusif untuk persiapan aqiqah mulai dari mempersiapkan nama, mencari kambing, menyembelihnya, memasaknya hingga membagikannya.

Dengan demikian berdasarkan penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa waktu paling utama aqiqah adalah pada hari ketujuh meski hukumnya tidak wajib.*** 

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini