Ketua Komisi VIII DPR Sarankan Menag Kaji Penyebab Perceraian Sebelum Revisi UU Perkawinan

Ali Majid
Kamis 24 April 2025, 10:09 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, saat dihubungi wartawan, Rabu (23/4/2025). (Sumber: Kompas)

Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, saat dihubungi wartawan, Rabu (23/4/2025). (Sumber: Kompas)

Labviral.com - Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyarankan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar agar mengkaji data penyebab perceraian di Indonesia sebelum merevisi UU Perkawinan dengan menambah bab pelestarian perkawinan.

“Menteri Agama coba berdiskusi dulu, kita buka dulu data. Kita lihat dulu penyebab perceraian, kemudian sikap-sikap yang bercerai setelah bercerai itu seperti apa,” ujar Marwan, Rabu (23/4/2025), menukil Kompas.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Gerakan Green Waqf, Dorong Wakaf Hutan untuk Pelestarian Lingkungan

Politikus PKB ini menilai perlunya kajian mendalam untuk memastikan revisi UU efektif mencegah perceraian.

Marwan menyoroti peran Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kemenag sebagai mediator untuk mencegah perceraian.

“Sebetulnya sudah ada ... Orang yang mulai ada berselisih dalam perkawinan, jangan dulu bercerai, dibawa dulu ke satu badan yang untuk menasihati,” kata dia.

Hanya saja, Marwan mengakui ada perbedaan pendekatan antara BP4 yang mengutamakan mediasi dan pendinginan emosi, dengan Pengadilan Agama yang fokus menyelesaikan gugatan cepat agar perkara tidak menumpuk.

“Di BP4 itu mesti harus dinasihati, diredam dulu ... Nah kalau prinsipnya pengadilannya harus diselesaikan, ya bercerai,” ujarnya.

Ia mendorong koordinasi lebih erat antara BP4 dan Pengadilan Agama untuk menyelaraskan penanganan perceraian.

Baca Juga: Menag Usulkan Revisi UU Perkawinan, Tambah Bab Pelestarian Rumah Tangga Buat Cegah Perceraian

Sebelumnya di acara Rakernas BP4 pada Selasa (22/4), Menag Nasaruddin mengusulkan revisi UU Perkawinan karena tingginya angka kasus perceraian.

Dia menyebut perceraian memicu kemiskinan baru, di mana istri dan anak kerap jadi korban utama, sehingga perlu dicari solusinya.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini