Sampel acak dari 955 peserta diberikan akselerometer dan monitor detak jantung untuk digunakan selama empat hari dan malam berturut-turut untuk memantau pergerakan dan aktivitas mereka.
Hari itu dibagi menjadi tiga blok; pukul 6 pagi hingga 12 siang; 12 siang hingga 6 sore, dan 6 sore hingga tengah malam, dengan proporsi total aktivitas fisik moderat hingga berat (MVPA) harian yang terjadi pada masing-masing blok menunjukkan periode paling aktif.
Baca Juga: Ciri-ciri Diabetes: Kenali Tipe dan Gejalanya
Pengukuran ini digunakan untuk memperkirakan pengeluaran energi aktivitas fisik, yang memungkinkan para peneliti untuk menentukan jumlah waktu yang dihabiskan pada berbagai intensitas aktivitas.
Hanya 775 orang dengan data lengkap yang diikutsertakan dalam analisis.
Olahraga di Malam hari Mengurangi Resistensi Insulin Sebesar 25 Persen
Para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan melakukan aktivitas sepanjang hari, berolahraga di sore hari dikaitkan dengan penurunan resistensi insulin sebesar 18 persen.
Sementara berolahraga di malam hari dapat mengurangi resistensi insulin sebesar 25 persen.
para peneliti juga menemukan bahwa waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat dapat mengurangi kadar lemak hati dan resistensi insulin.
Baca Juga: 4 Manfaat Daun Kelor Untuk Pengobatan Diabetes, Bisa Meningkatkan Sensivitas Insulin
Namun, van der Velde dan timnya tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam resistensi insulin antara aktivitas pagi hari dan olahraga yang dilakukan sepanjang siang.