Saat Panik Menyerang, Lakukan 6 Cara Ini Agar Tetap Tenang

Zahwa Elia Azzahra
Jumat 17 Maret 2023, 22:17 WIB
Ilustrasi, seseorang alami panic attack

Ilustrasi, seseorang alami panic attack

Ketika mulai merasa bingung dan panik menyerang, cobalah untuk mengatur napas. Para mentor public speaking memberikan tips ini pada para muridnya. Saat merasa gugup ketika harus tampil di depan orang banyak, atur napas.

Malahan, mereka menyarankan untuk berdiri atau berjalan-jalan seraya melakukannya. Apabila harus duduk, jangan bersandar. Usahakan agar badan tetap tegak sembari terus mengatur napas. Hindari posisi rileks karena ketika dalam situasi yang menuntut kamu untuk tangguh, posisi nyaman justru dapat membuat diri jadi terlena. Rasa gugup dan kepanikan akan mudah menyambangi.

Baca Juga: Musim Hujan Rentan Perut Kembung, Coba Lakukan Tips Ini

Untuk itu, ketika mulai merasa panik, cobalah mulai menarik napas panjang lalu lepaskan perlahan-lahan. Lakukan selama beberapa kali. Jika perlu, cobalah mencari ruang terbuka sehingga kamu bisa mendapat udara yang lebih segar.

3. Mendengarkan Musik dan Pejamkan Mata

Mungkin kamu pernah melihat, bagaimana para atlit datang ke gelanggang olah raga dengan menggunakan headphone. Betul. Saat dalam perjalanan, para olahragawan ini mendengarkan musik agar mereka dapat merasa lebih rileks sebelum menghadapi pertandingan.

Saat kepanikan terasa mulai menyerang, kamu bisa mendengarkan musik menggunakan headset. Apa genre musiknya, tentu saja tergantung dengan selera. Mungkin lagu-lagu slow tempo yang bikin kalem. Tapi, ada juga mereka yang mendengarkan musik cadas untuk melepas ketegangan.

Baca Juga: Obesitas Dapat Menurunkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui

Lantas, kamu bisa melakukannya sambil memejamkan mata. Bukan berarti harus tertidur, mungkin kamu bisa terpejam sesuai durasi lagu yang sedang didengarkan. Saat berada di rumah, dengarkan musik sambil berbaring menjadi ide yang tepat. Hanya memejamkan mata tanpa musik juga tak masalah.

Mendengarkan musik dengan headset bermaksud untuk mengisolasi telinga dari segala kebisingan yang terjadi karena situasi riuh yang ditangkap telinga dapat memicu kepanikan.

Sementara, memejamkan mata memiliki tujuan untuk menutup stimulasi sensorik. Sebesar 80% rangsangan tersebut datang dari mata. Dengan memejamkan mata sejenak, kamu memberi kesempatan bagi otak untuk beristirahat.

4. Sugesti Positif

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini