LABVIRAL.COM -Sama seperti orang dewasa, anak-anak, terutama mereka yang berusia antara 6 hingga 12 tahun, sering mengalami gejala mabuk perjalanan.
Mabuk perjalanan pada anak dapat terjadi ketika mereka melakukan perjalanan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti kereta, pesawat, bus, kapal laut, atau mobil pribadi. Ketika anak mengalami mabuk perjalanan, mereka mungkin akan merasa tidak nyaman, termasuk gejala seperti mual, pusing, kembung, dan muntah.
Mabuk perjalanan pada dasarnya terjadi ketika otak anak tidak mampu memproses semua informasi yang diterimanya dari pancaindra dan sistem pergerakan secara bersamaan.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Honda Air Blade 160 yang Bikin Yamaha Aerox 155 Ketar Ketir!
Misalnya, saat dalam perjalanan, mata anak melihat perangkat elektronik, sementara otot dan sendi merasa tubuh dalam keadaan diam, dan telinga mendengarkan musik yang sedang diputar di dalam kendaraan.
Otak tidak mampu menggabungkan semua informasi ini secara efektif, kemudian dapat menghasilkan berbagai gejala, seperti rasa pusing, keringat dingin, kepekaan berlebihan, perubahan warna kulit, kesulitan berkonsentrasi, peningkatan produksi air liur, pernapasan yang cepat, serta rasa mual dan muntah.
Walaupun mabuk perjalanan pada anak bukanlah suatu kondisi yang berbahaya, namun hal ini tentu dapat mengganggu kenikmatan selama perjalanan bersama keluarga.
Baca Juga: Tips Ampuh Memilih Ban Motor yang Cocok untuk Musim Hujan, Dijamin Anti Licin
Terdapat beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mencegah mabuk perjalanan pada anak sebelum hal tersebut terjadi, di antaranya:
Memperhatikan posisi duduk anak
Pastikan anak duduk dengan posisi yang nyaman ketika berpergian. Saat menggunakan mobil pribadi, sebaiknya posisi duduknya menghadap ke depan dan letakkan anak di kursi tengah. Gunakan car seat yang terpasang dengan benar untuk keselamatan maksimal.
Mengalihkan perhatian anak
Anak-anak sering kali terdistraksi saat perjalanan hingga mabuk perjalanan. Cobalah untuk mengalihkan perhatian mereka dengan permainan yang menyenangkan, seperti menghitung mobil berwarna merah di depan atau menyebutkan nama-nama jenis mobil.
Jangan memberi makan berlebihan
Memberi makan anak sebelum perjalanan penting, tetapi hindari memberi makan berlebihan. Perut yang terlalu penuh dapat meningkatkan risiko mual saat berkendara.
Baca Juga: Kisah Soleh Siswa SMK di Gunungkidul Kumpulkan Botol Bekas Demi Biaya Belajar Animasi
Pilih jalur perjalanan yang baik
Beberapa jalur alternatif mungkin tidak sebaik jalan utama. Jalan dengan medan yang buruk atau berlubang dapat memicu mabuk perjalanan pada anak. Meskipun perjalanan mungkin lebih lama, pilihlah jalur yang lebih mulus dan nyaman.
Atur ventilasi
Selama perjalanan, buka jendela sedikit untuk mengalirkan udara segar ke dalam mobil. Ini dapat membantu mengurangi rasa pengap dan mual yang mungkin dialami anak.
Kurangi kecepatan
Hindari mengemudi terlalu cepat, terutama jika kondisi jalan buruk. Kecepatan tinggi dapat memicu mabuk perjalanan pada anak.
Baca Juga: Apa Sih Warna Jas Hujan yang Cocok Bagi para Pengendara Motor?
Siapkan camilan
Selalu bawa camilan kesukaan anak, seperti buah atau makanan ringan. Ini akan membantu menghindari rasa lapar yang tiba-tiba dan mencegah mabuk perjalanan karena perut yang kosong.
Gunakan minyak aromaterapi
Beberapa jenis minyak aromaterapi, seperti minyak lavender atau peppermint, dapat membantu meredakan mual. Anda dapat meminta anak untuk menghirup aroma minyak ini jika mereka mulai merasa tidak enak badan.
Selalu bawa obat-obatan
Jika anak sering mengalami mabuk perjalanan sebelum memulai perjalangan, konsultasikan dengan dokter sebelum perjalanan baru untuk mendapatkan obat yang tepat.
Dengan demikian, kamu dapat selalu siap jika anak mengalami mual saat perjalanan dan memberikan obat tersebut sesuai dengan petunjuk dokter.
Dengan tindakan pencegahan ini, kamu dapat membantu anak kamu menghindari mabuk perjalanan dan membuat perjalanan bersama keluarga menjadi lebih menyenangkan.***