“Kalau asam lambung kita itu baik, maka bakteri tipes ini bisa dihajar oleh asam lambung kita. Sedangkan kalau kita meminum obat penurun asam lambung ini dalam jangka waktu yang lama, maka proteksi kita akan menurun. Efeknya, bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam saluran cerna, bisa menyebabkan diare, kembung dan bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan bagian bawah,” sambung Apt. Agnestasia Widia.
Baca Juga: Ciri-ciri Maag dan Cara Ampuh Mengatasinya
Asam lambung juga berguna untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Maka jika kamu mengonsumsi obat penurun asam lambung terlalu lama atau dalam dalam jangka waktu panjang, maka makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dicerna dengan baik.
Kondisi ini akan memunculkan masalah gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, rasa begah, hingga kembung.
“Jadi kesimpulannya, kalau memang kalian memiliki gangguan asam lambung, kalian boleh kok minum obat asam lambung sewajarnya. Tapi kalau gejala sudah hilang, maka harus distop. Jadi, tidak untuk pemakaian jangka panjang dan tetap penggunaan obat asam lambung harus menggunakan resep dokter, jangan langsung beli aja,” jelas Agnestasia.
“Jadi kalau memang sakit lambung atau memiliki gejala yang sudah lumayan berat dan lebih dari 3 hari, langsung aja konsultasi ke dokter. Nggak usah nyoba-nyoba yang sembarangan. Boleh beli obat lambung di apotik, tapi kalau sudah 3 hari penggunaan tidak sembuh, langsung aja ke dokter,” sambungnya.
SUMBER: Chanel Youtube SB30Health