LABVIRAL.COM - Apa saja yang termasuk kategori selingkuh menurut psikologi?
Apakah selingkuh itu hal yang wajar?
Kedua pertanyaan di atas kadang menjadi pertanyaan yang dilontarkan oleh banyak orang. Perselingkuhan sering kali menjadi masalah pelik dalam suatu hubungan. Acapkali sepasang kekasih atau suami istri memilih untuk berpisah usai pasangannya kepergok selingkuh.
Baca Juga: 10 Cara Move On Terbaik dari Mantan, Ampuh Lupakan Masa Lalu yang Ambyar
Jika kebanyakan laki-laki berselingkuh cenderung mencari perhatian atau untuk mendapatkan lebih banyak hubungan seks, alasan selingkuh pada wanita menurut psikologi lebih untuk mencari cara memenuhi kekosongan emosional.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang tidak bahagia dalam suatu hubungan cenderung bermain serong.
Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto mengingatkan pentingnya menjaga komitmen dalam hubungan agar perselingkuhan dapat terhindarkan.
Baca Juga: Daftar 25 Nabi dan Rasul Beserta Mukjizatnya yang Wajib Diketahui
Lantas, kegiatan apa saja yang bisa dikategorikan sebagai aktivitas selingkuh?
Dilihat dari pengertianya selingkuh adalah aktivitas seksual dan/atau emosional di luar batas-batas hubungan yang telah disepakati. Meskipun aktivitas seksual merupakan salah satu bentuk perselingkuhan, tetapi belum tentu perselingkuhan selalu melibatkan aktivitas seksual.
Pada dasarnya, perselingkuhan adalah segala aktivitas yang dilakukan secara bimbang, yang dilakukan dengan perasaan, dan ada hasrat untuk menutupi itu dari pasangan.
Baca Juga: Apa Saja yang Termasuk Kategori Selingkuh? Ini Penjelasan Beserta Faktor Pemicunya
Dikutip dari laman Psychcentral, LuAnn Oliver, seorang terapis pasangan dari Virginia, mengungkapkan bahwa perselingkuhan dapat mencakup:
- Hubungan singkat satu malam (one night stand)
- Aktivitas seksual kompulsif
- Perselingkuhan emosional
- Mendambakan orang lain
- Mendambakan pasangan yang telah ada dan juga orang lain di luar hubungan
- Rayuan online atau sexting
Baca Juga: 4 Sifat Wajib bagi Rasul Lengkap dengan Makna dan Penjelasannya
Meskipun tuduhan tukang selingkuh kerap kali lebih banyak ditujukan kepada laki-laki, nyatanya tidak sedikit wanita yang juga melakukan perselingkuhan.
Sebuah penelitian di tahun 2020 yang dilakukan di Amerika Serikat, menganalisa data perselingkuhan dalam pernikahan dari tahun 1991 hingga tahun 2018, Data tersebut menunjukkan bahwa di negara tersebut, 12 persen wanita mengaku berselingkuh dalam pernikahan mereka, sementara persentase pria yang mengaku berselingkuh adalah 23 persen.
Baca Juga: 6 Cara Memutuskan Pacar agar Tidak Sakit Hati, Berani Coba?
Ciri-ciri Pasangan Selingkuh
Dilansir dari Psychology Today, tanda-tanda perselingkuhan memang terlihat berbeda di setiap hubungan, tapi ada beberapa kesamaan umum yang bisa diperhatikan oleh pasangannya. Yang perlu digaris bawahi adalah setiap orang dapat menafsirkan tanda peringatan secara berbeda, dan penting untuk mendekati tanda-tanda ini dengan pertimbangan yang cermat sebelum mengambil suatu kesimpulan.
Berikut ini sejumlah ciri-ciri pasangan selingkuh menurut psikologi.
1. Berlebihan memberikan afeksi
Pelaku perselingkuhan cenderung memberikan afeksi berlebihan pada pasangannya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasangan pada hubungan. Hal ini bisa ditandai salah satunya dengan peningkatan aktivitas seksual dalam hubungan. Selain itu dalam sikap defensifnya, pelaku perselingkuhan juga tidak akan ragu untuk mengatakan hal-hal yang merendahkan tentang orang yang dicurigai sebagai selingkuhannya.
Baca Juga: Cara Menggugat Cerai Suami Beserta Syarat, Dokumen dan Langkah-langkahnya
2. Menggunakan gawai secara diam-diam
Dewasa ini, penggunaan gawai seperti smartphone atau laptop menjadi piranti yang paling mudah untuk melancarkan aksi perselingkuhan. Menurut Psychology Today, pelaku selingkuh cenderung menggunakan ponsel dan komputer lebih secara lebih intens dari sebelumnya. Selain itu pelaku juga secara ketat dan awas menjaga gawai dari pasangannya.
3. Mengecam perilaku pasangan
Pelaku selingkuh cenderung berperilaku berbeda dan cenderung bersikap buruk pada pasangan dan secara terang-terangan mengatakan ketidakpuasan terhadap hubungan yang sedang dijalani. Ketidakpuasan dapat ditunjukkan dengan seringnya pelaku mengkritisi pasangan atas hal-hal kecil, terlepas apakah itu kesalahan yang dilakukan pasangan atau tidak, dan sengaja atau tidak. Perilaku ini adalah salah satu cara untuk mendorong pasangan menjauh.
Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Move On? Ini Hitungan Ilmiahnya
4. Perubahan jadwal kegiatan
Ini merupakan kecurigaan yang umum terjadi dalam suatu hubungan. Perubahan jadwal kegiatan memang dapat terjadi pada siapa saja, namun dalam kasus ini perubahan jadwal kegiatan sehari-hari yang sering terjadi dan dalam waktu yang tidak rasional. Sebagai contoh, seseorang lebih sering melakukan dinas keluar kota padahal sebelumnya tidak pernah atau jarang, sering membatalkan janji sepihak, atau keluar larut malam tanpa alasan yang valid.
Baca Juga: 6 Ciri Mantan Masih Sayang Kamu, Ingin Ngajak Balikan?
5. Menuduh pasangan berselingkuh
Pelaku perselingkuhan biasanya akan menuduh pasangan berselingkuh sebagai proyeksi dari perilaku mereka sendiri. Perilaku ini merupakan indikasi bahwa pelaku tidak mempercayai dirinya sendiri. "Seringkali, ketika seseorang menuduh Anda memiliki perasaan romantis atau keterlibatan dengan orang lain, mereka memproyeksikan perasaan mereka sendiri kepada Anda," kata ahli psikologis klinis, Susan Heitler, seperti yang dilansir dari Men's Health.
Demikian itu ciri-ciri selingkuh menurut psikologi. Semoga bermanfaat untuk Anda.